Mercedes, Red Bull, dan Formula One, serta badan pengaturnya FIA, Senin (19/7), mengeluarkan pernyataan bersama mengutuk pelecehan rasis di Internet yang ditujukan terhadap Lewis Hamilton.
Hamilton menjadi sasaran pasca kecelakaan pembalap Mercedes yang menabrak saingannya, Max Verstappen, dalam putaran pembukaan Grand Prix Inggris pada Minggu (18/7). Akibat kecelakaan itu, pembalap yang memimpin kejuaraan itu tidak lagi dapat mengikuti kompetisi.
Sky Sports melaporkan pembalap berusia 36 tahun, menjadi sasaran pelecehan secara daring beberapa jam setelah kemenangan itu. Sejumlah pesan rasis yang diterimanya, termasuk emoji monyet yang dikirim sebagai balasan atas unggahan tim Mercedes-nya di Instagram.
Instagram, yang dimiliki oleh Facebook, tidak segera membalas permintaan komentar dari Reuters.
Hamilton telah menjadi sosok yang vokal dalam menyuarakan keadilan sosial dan menjadi salah satu di antara pendukung gerakan 'Black Lives Matter'.
“Formula One, FIA, dan Tim F1 Mercedes-AMG Petronas mengutuk perilaku ini sekeras mungkin. Orang-orang ini tidak memiliki tempat dalam olahraga kami dan kami mendesak mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka.”
Ditambahkan, “Formula One, FIA, para pengemudi dan tim bekerjasama membangun olahraga yang lebih beragam dan inklusif, dan contoh caci maki di internet ini harus disorot dan dihilangkan.”
Hamilton dikenai penalti sepuluh detik pasca kecelakaan itu tetapi juara dunia tujuh kali itu segera mengejar ketertinggalannya dan mencatat kemenangan kedelapan di kandangnya sendiri.
Tim Red Bull mengatakan Verstappen dibawa ke rumah sakit dan kemudian diizinkan pulang “tanpa cedera berarti.”
Red Bull juga mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan terhadap Hamilton.
“Meskipun kami mungkin merupakan pesaing yang sengit di jalur balapan, kami semua bersatu melawan rasisme,” ujar tim itu. “Kami mengutulk pelecehan rasis dalam bentuk apapun terhadap tim kami, saingan kami, dan penggemar kami.”
Ditambahkan, “sebagai sebuah tim, kami merasa jijik dan sedih menyaksikan pelecehan rasis yang dialami Hamilton di media sosial setelah tabrakan dengan Max. Tidak pernah ada alasan untuk melakukan hal itu. Jelas tidak ada tempat untuk hal itu dalam olahraga kita.”
Dipahami bahwa F1 sedang menyusun berkas atas serangkan serangan di internet dan akan menyampaikan isu ini pada platform yang bersangkutan dan meminta mereka untuk mengambil tindakan.
Facebook – yang juga memiliki Instagram – mengatakan pihaknya berupaya menghapus konten berbahaya secepat mungkin dan mendorong orang-orang untuk menggunakan piranti yang ditawarkannya untuk memblokir penyalahgunaan platform itu. [em/lt]