Salah seorang menteri kabinet Australia yang paling senior telah menuduh Partai Komunis China bertindak tidak konsisten dengan nilai-nilai yang dianut Australia. Menteri Dalam Negeri Peter Dutton memperingatkan, Australia akan melawan campur tangan asing dalam kegiatan universitas di Australia dan juga akan bertindak atas tindakan mata-mata di dunia maya.
Komentar Menteri Dalam Negeri Peter Dutton itu adalah yang paling keras tentang apa yang dianggap sebagai ancaman dari China.
Ketegangan Australia-China meningkat belakangan ini karena adanya tuduhan serangan lewat dunia maya yang dilancarkan China, dan bahwa China campur tangan dalam urusan dalam negeri Australia.
Juga ada gesekan politik karena ditahannya seorang penulis Australia keturunan China di Beijing, dan perbedaan pendapat tentang klaim teritorial China di Laut China Selatan.
Australia juga prihatin atas campur tangan China di berbagai universitasnya, termasuk tuduhan bahwa mahasiswa yang mendukung gerakan pro-demokrasi di Hongkong telah diganggu atau dimata-matai oleh agen-agen China yang masuk ke kampus.
Peter Dutton mengatakan Australia harus waspada atas ambisi China. “Keprihatinan saya adalah tentang Partai Komunis China dan kebijakan mereka yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang kami anut. Dalam sistem demokrasi seperti yang kami jalankan, kami justru mendorong kebebasan berbicara, dan kebebasan menyampaikan pendapat. Kalau hal-hal itu dihambat, kalau ada orang-orang yang bertindak di luar hukum, apakah mereka dari China atau dari negara lain, kami berhak untuk mengajukan protes,” tandasnya.
Komentar itu memicu tanggapan keras dari pemerintah China. Kata juru bicara kementerian LN Geng Shuang kepada wartawan, ia berharap “Australia akan mencampakkan mentalitas Perang Dingin dan bias, dan berusaha memperbaiki hubungan bilateral serta membina rasa saling percaya.”
Kedutaan China di Canberra menolak apa yang disebutnya “tuduhan Dutton yang tidak masuk akal, yang tidak berdasar dan mengejutkan.”
Australia adalah kekuatan menengah dunia yang liberal, dan China adalah mitra dagangnya yang paling besar. Tiga penopang terbesar perekonomian Australia, yaitu pertambangan, turisme dan bidang pendidikan, sangat bergantung dari China.
Tantangan bagi Australia, yang punya hubungan militer dekat dengan Amerika, adalah untuk terus mengkritik dan menantang China, sambil terus mempertahankan hubungan dagang yang sangat membantu pertumbuhan ekonominya. (ii/jm)