Solo menjadi daerah ke-8 yang menjadi lokasi pelaksanaan program kartu elektronik warung gotong royong berbasis non-tunai atau e-Warong, yaitu voucher pangan bagi warga miskin.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, saat meresmikan program e-Warong, di Solo, Jumat siang (19/8), mengatakan pemegang kartu tersebut adalah warga miskin yang sudah dibuatkan rekening oleh pemerintah untuk mempermudah transfer dana bantuan sosial agar tepat sasaran.
Menurut Khofifah, pemegang kartu ini bisa menggunakannya untuk membeli kebutuhan sembilan bahan pokok di warung sekitarnya yang sudah ditunjuk pemerintah, yang harganya lebih murah dibandingkan dengan harga pasar.
“Warga miskin pemilik kartu elektronik ini akan mudah dan terbiasa menggunakannya. Mirip kartu ATM. Dana bantuan sosial akan ditransfer secara berkala. Misal di kartu ada dana 105 ribu rupiah, pemilik kartu bisa datang ke e-Warong terdekat dan membeli kebutuhan pokok, beras, minyak goreng, dan sebagainya. Harga jauh di bawah harga pasar," kata Mensos Khofifah.
"Beras di pasaran harga 13-14 ribu per kilogram, di e-Warong bisa 9 ribu per kilogram karena dipasok langsung oleh BULOG. Begitu juga minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, hingga nanti ke depan gas elpiji tiga kilogram. Sisa dana yang ada akan diakumulasi terus dan bisa jadi tabungan,” jelasnya.
Lebih lanjut Mensos Khofifah menegaskan bansos ini tidak ada potongan dari siapapun.
Selain Solo, sejumlah daerah yang sudah menjalankan program ini antara lain Malang, Sidoharjo, Mojokerto, Makassar, Padang, Surabaya, dan Jakarta. Kemensos menargetkan tahun ini 6 juta warga miskin terlayani oleh 300 e-Warong. Penyaluran bantuan sosial melalui kartu elektronik ini dilakukan dengan menggandeng berbagai bank pemerintah dan pemerintah daerah.
Penggunaan kartu elektronik bagi warga miskin ini memudahkan penyaluran bantuan sosial tepat sasaran menggunakan teknologi informatika jaringan internet. Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Andi Zaenal Dulung mengatakan e-Warong belum dapat dilakukan di daerah yang belum terjangkau jaringan IT atau belum terkoneksi jaringan internet.
“Program ini masih mengandalkan penggunaan jaringan internet, teknologi informasi karena basis non-tunai. Kalau daerah belum memiliki akses internet ya belum bisa dijalankan. Ya ini masih menjadi kendala utama,” kata Andi Zaenal Dulung.
Kementerian Sosial mencatat pemetaan daerah terkoneksi IT atau jaringan internet telah mencapai 63 persen secara nasional.
Sementara itu, Walikota Solo, Hadi Rudyatmo, saat menghadiri peresmian e-Warong di Solo mengatakan kota iniakan mulai menerapkan bantuan sosial atau bansos e-Warong pekan ini.
“Sudah ada satu wilayah kita yang disiapkan untuk program e-Warong ini untuk program keluarga Harapan atau PKH. Jadi khusus untuk PKH. Nanti akan dibagikan e-Warong di lokasi yang sudah dilakukan koordinasi, kerjasama, dan nanti dilanjut pembukaan e-Warong di wilayah lain di Solo. Nantinya bansos ini akan disalurkan oleh bank pemerintah yang sudah ditunjuk Kemensos,” jelas Walikota Solo, Hadi Rudyatmo. [ys/uh]