Tautan-tautan Akses

Menlu Saudi Kunjungi Sudan untuk Pertama Kalinya Sejak Al-Bashir Terguling


Penjabat Menteri Luar Negeri Sudan Omar Qamar al-Din (kanan tengah) menyambut Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan (ketiga dari kiri), setibanya di Bandara Khartoum, Sudan, Selasa, 8 Desember 2020.
Penjabat Menteri Luar Negeri Sudan Omar Qamar al-Din (kanan tengah) menyambut Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan (ketiga dari kiri), setibanya di Bandara Khartoum, Sudan, Selasa, 8 Desember 2020.

Menteri luar negeri Arab Saudi tiba di Khartoum, Selasa (8/12), kunjungan pertama diplomat tertinggi negara kerajaan itu sejak militer Sudan menggulingkan mantan pemimpin autokrat Presiden Omar al-Bashir tahun lalu.

Menurut kantor berita pemerintah Sudan SUNA, Pangeran Faisal bin Farhan mendarat di bandara internasional Khartoum, Selasa pagi. Ia disambut oleh penjabat Menteri Luar Negeri Sudan Omar Qamar al-Din.

Pangeran Faisal diperkirakan akan bertemu dengan Jenderal Abdel-Fattah Burhan, ketua Dewan Kedaulatan Sudan, dan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok.

SUNA melaporkan bahwa kunjungan Pangeran Faisal dimaksudkan untuk “mengaktifkan kesepakatan'' antara Sudan dan Arab Saudi. Kantor berita itu tidak merinci laporannya, dan sejauh ini tidak ada komentar resmi dari Arab Saudi.

Sudan berada di jalur yang rapuh menuju demokrasi setelah pemberontakan rakyat yang mendorong militer menggulingkan al-Bashir pada April 2019, setelah hampir tiga dekade berkuasa. Sejak itu, negara itu dipimpin oleh dewan gabungan militer-sipil.

Tertekan oleh melonjaknya harga barang-barang kebutuhan pokok dan meningkatnya pengangguran, pemerintah transisi menghadapi tantangan berat dalam mengubah sistem ekonomi Sudan dan memenuhi tuntutan para pengunjuk rasa yang menggulingkan al-Bashir.

Menyusul penggulingan al-Bashir, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mendukung secara finansial para pemimpin baru Sudan. Kedua negara kerajaan di Teluk itu berjanji untuk memberikan bantuan sebesar 3 miliar dolar ke Sudan, dan setengah dari jumlah tersebut telah dikirimkan.

Sudan adalah bagian dari koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Houthi Yaman sejak 2015. Khartoum telah mengirim ribuan tentara ke Yaman dan Arab Saudi. Namun baru-baru ini, Sudan menarik pasukannya sementara bersikeras menyatakan tidak mundur dari koalisi. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG