Tautan-tautan Akses

Menlu RI: AS Paham Indonesia adalah Negara Demokrasi yang Kuat


Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi (kiri) bersama Duta Besar Indonesia dan berkuasa penuh di Amerika Serikat, Budi Bowo Leksono di depan Gedung DPR AS, Capitol Hill, 4 April 2017. (Foto: VOA/Eva)
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi (kiri) bersama Duta Besar Indonesia dan berkuasa penuh di Amerika Serikat, Budi Bowo Leksono di depan Gedung DPR AS, Capitol Hill, 4 April 2017. (Foto: VOA/Eva)

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan Amerika tahu persis Indonesia adalah negara demokratis yang sangat kuat, yang majemuk dan plural, dan Islam di Indonesia bisa berjalan bersama dengan hal itu. Hal ini disampaikannya seusai pertemuan dengan Ketua DPR Paul Ryan di Capitol Hill, Washington DC, Kamis pagi (4/5).

Dalam pertemuan sekitar 15 menit itu, ada empat isu utama yang dibahas yaitu soal upaya mempertahankan dan memperkuat kemitraan strategis antara Amerika dan Indonesia, kerjasama perdagangan dan investasi, menangani radikalisme dan terorisme lewat “soft power” dan isu Palestina.

“Pertemuan ini memang pendek tapi sangat padat. Ada empat isu yang dibahas,’’ ujar Menlu Retno ketika ditemui VOA seusai pertemuan itu.

‘’Ada pesan kuat yang disampaikan Paul Ryan dalam pertemuan itu, bahwa mengatasi radikalisme dan terorisme bukan dengan mendudukan Islam sebagai musuh, tetapi ideologi. Ideologi ini bisa diadopsi semua orang. Tidak ada kaitan antara Islam dan radikalisme. Disinilah peran Indonesia sangat penting, terutama lewat soft power karena disitulah kekuatan kita,” tegas Retno.

Kedatangan Menlu RI di Washington DC pada tanggal 4-5 Mei ini adalah untuk menindaklanjuti kunjungan Wakil Presiden Amerika Mike Pence ke Jakarta, April lalu.

Selain melangsungkan pertemuan dengan Ketua DPR Paul Ryan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan mitranya, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, kunjungan kehormatan ke Wakil Presiden Mike Pence dan pertemuan khusus dengan Penasehat Presiden Donald Trump Bidang Penanggulangan Terorisme, Thomas P. Bossert. [em]

Recommended

XS
SM
MD
LG