Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian diperkirakan akan berada di Riyadh, Kamis (17/8), perjalanan resmi pertamanya ke Arab Saudi sejak hubungan kedua negara dipulihkan Maret lalu.
Kunjungan satu hari itu "berfokus pada hubungan bilateral, masalah regional dan internasional", kata media pemerintah Iran, IRIB.
IRIB melaporkan pada Kamis (17/8) pagi bahwa Amir-Abdollahian "akan meninggalkan Teheran menuju Riyadh dalam beberapa jam".
Iran yang didominasi Syiah dan Arab Saudi yang mayoritas penduduknya Sunni telah memutuskan hubungan pada 2016 setelah misi diplomatik Saudi di republik Islam itu diserang dalam aksi protes menentang eksekusi Riyadh terhadap ulama Syiah Nimr al-Nimr.
Kesepakatan yang ditengahi China pada Maret lalu berhasil memulihkan hubungan diplomatik kedua negara, dan mendorong mereka untuk membuka kembali kedutaan masing-masing.
Pada bulan Juni, Pangeran Faisal bin Farhan menjadi menteri luar negeri Saudi pertama yang melakukan perjalanan ke Iran sejak 2006.
Awal bulan itu Iran telah membuka kembali kedutaannya di Riyadh dengan upacara pengibaran bendera.
Dan yang pertama sejak hubungan bilateral dipulihkan, media pemerintah Iran melaporkan pada Rabu bahwa pejabat militer dari kedua negara bertemu di Moskow di sela-sela sebuah konferensi keamanan.
Amir-Abdollahian mengatakan pekan ini bahwa duta besar berita Iran untuk Saudi, Alireza Enayati, "akan menemaninya" pada kunjungan hari Kamis untuk "secara resmi memulai misinya".
Pada 9 Agustus, Iran mengatakan kedutaan Saudi di Teheran telah mulai beroperasi tetapi Riyadh belum mengonfirmasi.
Iran dan Arab Saudi telah mendukung pihak-pihak yang berseberangan dalam konflik di Timur Tengah selama bertahun-tahun.
Iran dalam beberapa bulan terakhir berselisih dengan Arab Saudi dan Kuwait atas sebuah ladang gas yang disengketakan.
Arab Saudi dan Kuwait mengklaim "kepemilikan tunggal" atas ladang itu -- yang dikenal sebagai Arash di Iran dan Dorra di Kuwait dan Arab Saudi -- dengan peringatan bahwa Teheran akan "mengambil haknya" di zona lepas pantai tersebut jika negosiasi gagal. [ab/uh]
Forum