Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry pekan depan akan memberi penjelasan kepada Kongres – yang selama ini skeptis – atas kerangka kerja perjanjian pendahuluan nuklir Iran.
Wakil Penasehat Keamanan Nasional Presiden Barack Obama, Ben Rhodes, Jumat (10/4) mengatakan Kerry akan didampingi beberapa pejabat senior Amerika lainnya ketika memberi penjelasan kepada Kongres pekan depan.
Senator-senator dari kedua faksi di Kongres berupaya keras meraih dukungan suara untuk meloloskan RUU yang akan memberi Kongres kesempatan menyetujui atau menolak pencabutan sanksi-sanksi dalam perjanjian nuklir Iran itu.
Rhodes mengatakan Kerry akan menyampaikan kepada Kongres bahwa masa perundingan dengan Iran merupakan masa yang sensitif.
“Faktanya adalah pekan depan kami akan berkesempatan menjelaskan kepada Kongres tentang kerangka kerja perjanjian pendahuluan nuklir Iran itu. Kami berkesempatan menjelaskan bahwa tindakan Kongres pada masa sangat sensitif ini bisa kontra-produktif untuk mencapai perjanjian final” – ujar Rhodes.
Dalam perkembangan lainnya, Menteri Pertahanan Ashton Carter mengatakan kepada CNN, kerangka kerja perjanjian bagi Iran saat ini tidak mencabut opsi militer dari opsi perundingan itu. “Kami mampu menyerbu, melumpuhkan dan menghancurkan program nuklir Iran dan saya yakin Iran tahu dan memahami hal tersebut” – ujar Carter.
Rhodes juga mengesampingkan pernyataan dari para pemimpin Iran bahwa perjanjian nuklir apapun harus mencakup pencabutan sanksi-sanksi terhadap Iran segera. Ditambahkannya sikap tegas Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani itu merupakan hasil tekanan di dalam negeri dan tidak berarti perjanjian final tidak bisa dicapai.
Pemimpin Iran itu pekan ini mengatakan bahwa sanksi-sanksi terhadap Iran seharusnya dicabut pada hari pertama diwujudkannya perjanjian apapun. Rhodes menggarisbawahi bahwa pencabutan sanksi-sanksi itu merupakan proses bertahap.