Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry sedang berupaya mengatur pembicaraan langsung antara presiden Sudan Selatan dan pemimpin tertinggi pemberontak negara itu, yang diharapkan akan mengakhiri kekerasan maut selama empat bulan ini.
Kerry berbicara kepada wartawan di Juba, Jumat (2/5), setelah bertemu selama satu jam lebih dengan Presiden Salva Kiir.
Setelah itu, Kerry berbicara melalui telepon dengan pemimpin pemberontak Riek Machar. Para pejabat Amerika menyatakan Machar tidak menyatakan berkomitmen akan menghadiri pembicaraan tersebut, tetapi juga tidak mengesampingkannya.
Kerry mengatakan rencana pembicaraan antara kedua pemimpin itu mungkin berlangsung pekan depan di ibukota Ethiopia, di mana pembicaraan perdamaian antara pemerintah Sudan Selatan dan pihak pemberontak hanya mencapai sedikit kemajuan.
Juga Jumat, penasihat khusus PBB mengenai pencegahan genosida, Adama Dieng, mengatakan, konflik di Sudan Selatan telah memburuk dengan cepat menjadi kekerasan etnis. Ia menyatakan bahwa ada risiko kekerasan itu berubah menjadi genosida.
Kerry berbicara kepada wartawan di Juba, Jumat (2/5), setelah bertemu selama satu jam lebih dengan Presiden Salva Kiir.
Setelah itu, Kerry berbicara melalui telepon dengan pemimpin pemberontak Riek Machar. Para pejabat Amerika menyatakan Machar tidak menyatakan berkomitmen akan menghadiri pembicaraan tersebut, tetapi juga tidak mengesampingkannya.
Kerry mengatakan rencana pembicaraan antara kedua pemimpin itu mungkin berlangsung pekan depan di ibukota Ethiopia, di mana pembicaraan perdamaian antara pemerintah Sudan Selatan dan pihak pemberontak hanya mencapai sedikit kemajuan.
Juga Jumat, penasihat khusus PBB mengenai pencegahan genosida, Adama Dieng, mengatakan, konflik di Sudan Selatan telah memburuk dengan cepat menjadi kekerasan etnis. Ia menyatakan bahwa ada risiko kekerasan itu berubah menjadi genosida.