Menlu AS Mike Pompeo Jumat (14/9) mengatakan penegakan sanksi PBB pada Korea Utara sangat penting bagi denuklirisasi semenanjung Korea.
Pernyataannya muncul setelah AS menuduh Rusia mengubah laporan independen PBB untuk menutupi dugaan pelanggaran sanksi PBB terhadap Korea Utara.
"Rusia secara aktif berusaha merusak resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Pompeo pada Jumat sore selama konferensi pers, "dengan mencoba mengubah bahasa" dari laporan evaluasi kepatuhan sanksi Pyongyang.
Pompeo melakukan pembicaraan dengan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley a hari Jumat. Sehari sebelumnya, Haley mengatakan Rusia menekan pemantau independen sanksi-sanksi tersebut untuk mengubah laporan yang akhirnya diserahkan ke komite sanksi Korea Utara DK PBB bulan lalu.
"Amerika berkomitmen untuk terus menegakkan resolusi Dewan Keamanan PBB. Kami percaya resolusi itu penting bagi upaya Presiden Trump untuk meyakinkan Kim Jong Un bahwa denuklirisasi akhir yang sepenuhnya di Semenanjung Korea diperlukan," tambah Pompeo.
Rusia dan China tampak mendesak Dewan Keamanan PBB untuk meringankan sanksi terhadap Pyongyang setelah pertemuan puncak AS-Korea Utara pada Juni.
Kamis, Washington memberlakukan sanksi terhadap dua perusahaan teknologi informasi yang berbasis di China dan Rusia karena mendukung program nuklir dan rudal Pyongyang. [my]
