Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Selasa (31/1) bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di kota Ramallah, Tepi Barat. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari lawatan ke kawasan itu di mana Blinken mendesak warga Israel dan Palestina untuk meredakan ketegangan di tengah kekerasan paling berdarah di sana selama bertahun-tahun.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas sehari setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menteri pertahanan Israel Yoav Gallant.
“Kita bersatu. Komitmen kita terhadap keamanan Israel tetap dan akan tetap kuat. Saya sangat menghargai kesempatan untuk bertukar ide dan pemikiran dengan Menteri Pertahanan, banyak hal yang harus kita tangani saat ini, jadi saya kira tidak ada waktu yang lebih tepat untuk melakukan pertemuan ini," komentarnya.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menegaskan kunjungan Blinken penting untuk kawasan tersebut. “Kunjungan Anda terjadi pada saat yang kritis. Ini mengirimkan pesan yang jelas ke kawasan bahwa Amerika dan Israel bersatu, menghadapi Iran atau siapa pun yang mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan,” tuturnya.
Di Ramallah, Blinken membahas keputusan Otoritas Palestina untuk menghentikan koordinasi keamanan dengan Israel.
Ikatan keamanan ini, yang di masa lalu diyakini membantu meredam kekerasan, sangat tidak populer di kalangan warga biasa Palestina, yang menuduh Abbas bertindak sebagai subkontraktor untuk militer Israel.
Blinken tiba pada salah satu periode pertempuran paling banyak menelan korban dalam beberapa tahun di wilayah pendudukan Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem timur.
Kekerasan ini semakin memperumit upaya pemerintah yang sudah sulit untuk menemukan titik temu dengan pemerintahan Netanyahu.
Sebuah serangan militer Israel, Kamis (26/1) menewaskan 10 warga Palestina di kota Jenin, Tepi Barat yang bergolak, sementara seorang laki-laki bersenjata Palestina membunuh tujuh orang di luar sebuah sinagoge di permukiman Yerusalem timur pada Jumat (27/1).
Keesokan paginya, seorang anak laki-laki Palestina berusia 13 tahun menembak dan melukai dua warga Israel di tempat lain di Yerusalem timur.
Setelah serangan di Jenin, Palestina mengatakan akan membatalkan koordinasi keamanan dengan Israel. Warga Palestina yakin pembalasan Israel, termasuk penghancuran rumah keluarga penyerang, merupakan hukuman kolektif dan ilegal menurut hukum internasional.
Berdiri di samping pemimpin Israel, Blinken menekankan pentingnya pemerintahan Biden untuk menyelesaikan konflik yang berkepanjangan dengan solusi dua negara. Namun, selain mendesak Israel dan Palestina untuk meredakan ketegangan, Blinken tidak menawarkan inisiatif baru AS untuk melakukannya.
Belum ada tanda-tanda bahwa Blinken membuat kemajuan bahkan untuk tujuan sederhana menghentikan gelombang kekerasan terbaru, apalagi menangani masalah yang lebih luas seputar pembicaraan damai.
Pemerintah sayap kanan Netanyahu didominasi oleh garis keras yang menentang Palestina menjadi sebuah negara dan sangat kecil kemungkinannya untuk membuat konsesi sekalipun minimal. [my/lt]
Forum