Pemerintah baru Libya dan tantangan keamanannya adalah fokus para diplomat hari Senin ketika mereka mengadakan pertemuan di Wina guna membicarakan keadaan di Libya yang telah menghadapi kesulitan untuk mengatasi kekacauan yang terjadi setelah penggulingan dan pembunuhan pemimpin Moammar Gadhafi tahun 2011.
Menteri Luar negeri Amerika John Kerry dan Menteri Luar Negeri Italia Paolo Gentiloni bersama-sama menjamu pertemuan yang bertujuan untuk membantu Pemerintah Kesepakatan Nasional itu yang diharapkan negara-negara Barat dapat menyatukan Libya.
Pemerintah yang diakui internasional itu sedang menghadapi tantangan dari faksi-faksi saingannya.
Pemerintah baru itu juga ditantang oleh militan ISIS yang telah menegakkan basis di kota Sirte, Libya tengah, dan telah menggunakan pangkalan itu untuk melancarkan serangan di negara tetangga Tunisia.
Semua peserta dalam pertemuan menteri hari Senin kemungkinan akan sependapat bahwa ISIS adalah satu masalah yang sangat besar bagi Libya dan kawasan itu, kata seorang pejabat tinggi departemen Luar Negeri Amerika.
“Libya adalah kunci akses ke Sahel, Maghreb, Timur Dekat, Laut Tengah dan Eropa, dan adanya basis ISIS di Libya adalah burok bagi siapapun,” kata pejabat itu dalam keterangannya hari Jumat. [gp]