Menteri Keuangan Australia Scott Morrison pada Jumat (24/8) terpilih sebagai perdana menteri baru Australia. Morrison menjadi perdana menteri ke-30 setelah Partai Liberal sepakat untuk mencopot perdana menteri sebelumnya Malcolm Turnbull.
Morrison, yang merupakan sekutu Turnbull, memenangkan pemungutan suara partai dengan hasil 45 banding 40. Hasil tersebut mengejutkan sekaligus mengecewakan penantang utama, mantan menteri dalam negeri Peter Dutton.
Ada tiga calon dalam pemilihan yang digelar Jumat (24/8), yakni Dutton, yang kalah tipis dalam pemilihan sebelumnya melawan Turnbull, Selasa; Menteri Luar Negeri Julie Bishop; dan Menteri Keuangan Morrison. Bishop tersingkir setelah menempati peringkat ketiga dalam pemilihan putaran pertama.
Menteri Lingkungan dan Energi Josh Frydenberg terpilih sebagai wakil ketua Partai Liberal, menggantikan Bishop. Posisi ini sekaligus menempatkannya sebagai wakil perdana menteri yang baru.
Setelah terpilih, Morrison mengatakan, "Ada banyak pembicaraan pekan ini mengenai ‘berpihak pada siapa orang-orang di sini’. Saya dan Josh di sini menyatakan, sebagai generasi baru kepemimpinan Partai Liberal, kami berada di pihak Anda. Ini yang penting. Kami di Pihak Anda. Dan kami di pihak Anda karena kita menjunjung keyakinan dan nilai yang sama.”
Keterpilihan Morrison mengakhiri pertikaian politik dalam tubuh pemerintahan konservatif menjelang pemilu parlemen Mei 2019.
Kekisruhan di Partai Liberal merupakan babak terbaru periode ketidakstabilan politik di Australia sejak PM John Howard meninggalkan jabatannya pada tahun 2007 setelah 11 tahun berkuasa.
Dalam 11 tahun terakhir, sudah ada enam orang yang menjabat perdana menteri di negara itu, namun tak satupun dari mereka yang dapat menyelesaikan masa jabatan tiga tahunnya.
Kepemimpinan Turnbull sendiri diguncang setelah Partai Liberal berulang kali kalah dalam jajak pendapat dari Partai Buruh yang beroposisi.
Turnbull sendiri tidak menentang hasil pemilihan itu. Ia menyatakan akan mundur dari dunia politik. "Ini mungkin mengejutkan kalian, tapi saya tetap berpandangan sangat optimistik dan positif mengenai masa depan negara ini. Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada rakyat Australia atas dukungan Anda bagi saya dan bagi pemerintahan saya selama hampir tiga tahun. Kita berhasil mewujudkan pemerintah yang progresif, pemerintah koalisi Liberal yang progresif; reformasi besar; dan kemajuan yang sangat signifikan,” jelasnya.
Sejak tahun 2015, Morrison menjabat sebagai menteri keuangan dalam pemerintahan Turnbull. Putra perwira polisi ini dipercaya mengawasi program ekonomi yang berurusan dengan defisit kas pemerintah dan pertambangan Australia yang mengalami kemunduran.
Dikenal sebagai sosok pekerja keras, Morrison diakui memilliki potensi kepemimpinan yang besar oleh banyak koleganya. Australian Women's Weekly menyatakan, seorang anggota parlemen dari Partai Liberal pada 2015 pernah menyatakan kepada tabloid itu, "Jika kita kalah dalam pemilihan ini, di pemilu berikutnya, Scott Morrison akan jadi pemimpin". Pernyataan itu dikeluarkan saat Malcolm Turnbull menantang kepemimpinan Tony Abbott dalam pemilihan ketua partai. [ab/lt]