Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Ketua Gabungan Kepala Staf Jenderal CQ Brown Jr. bersaksi di gedung kongres AS Capitol Hill pada hari Selasa (9/4), tentang anggaran Pentagon sebesar $850 miliar untuk tahun 2025 sementara masih ada ketidakpastian apakah anggota Kongres akan mendukung kebutuhan belanja untuk Israel atau Ukraina.
Sidang Senat ini adalah yang pertama kali di mana para senator dari kedua partai bisa mempertanyakan kepemimpinan sipil dan militer di Pentagon mengenai strategi pemerintah terhadap Israel setelah serangan Israel terhadap pekerja bantuan kemanusiaan World Central Kitchen di Gaza.
Sidang ini juga menyusul permohonan terus-menerus dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, bahwa jika AS tidak segera memberikan bantuan, Kyiv akan kalah dalam perang melawan Rusia.
Dalam sambutan pembukaan, baik Austin maupun Brown menekankan, anggaran tahun 2025 masih disusun dengan mempertimbangkan tujuan strategis jangka panjang militer. Anggaran itu untuk menyiapkan pasukan dan senjata menghadapi potensi konflik pada masa depan dengan China.
Sekitar $100 miliar dari anggaran yang diminta tahun ini disisihkan untuk program baru antariksa, senjata nuklir, dan sistem perang siber yang menurut departemen pertahanan harus diinvestasikan sekarang, sebelum dilampaui oleh kemampuan Beijing.
Namun konflik di Ukraina dan Israel menjadi tantangan di Kongres yang terpecah dan mengakibatkan tertundanya penyelesaian anggaran pertahanan tahun lalu selama berbulan-bulan. Anggaran itu baru disahkan oleh kongres beberapa pekan lalu.
Pidato pembukaan Austin untuk sempat terganggu oleh para pengunjuk rasa yang mengibarkan bendera Palestina dan meneriakinya untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel.
Sementara itu, Pentagon mengumpulkan sekitar $300 juta amunisi untuk dikirim ke Kyiv pada Maret, namun tidak bisa mengirim lebih banyak lagi tanpa dukungan Kongres. [ps/lt]
Forum