Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, pada Jumat (28/7,) untuk konsultasi tingkat menteri selama dua hari.
Kedua menteri itu memuji hubungan antara kedua negara saat mereka berfoto bersama, dengan Blinken menekankan bahwa kemitraan kedua negara tidak pernah sekuat ini.
"Kami tidak memiliki teman yang lebih hebat, tidak ada mitra yang lebih hebat, tidak ada sekutu yang lebih hebat daripada Australia," kata Blinken.
"Saya kira tidak ada aliansi atau kemitraan yang sekuat ini, setidaknya dalam pengalaman saya," tambahnya.
Blinken bersama dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin tiba di Brisbane pada Kamis (27/7) malam untuk pertemuan bilateral tahunan dengan mitra-mitra Australia mereka yang kali ini akan terfokus pada kesepakatan untuk menyediakan Australia armada kapal selam yang ditenagai oleh teknologi nuklir AS.
Sementara itu dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, Austin mengatakan bahwa AS mendukung negara-negara yang memerangi "perilaku intimidasi" China.
Sebelumnya, Austin mengatakan kepada wartawan, kedua negara berbagi keprihatinan tentang China yang melanggar hukum dan norma internasional yang dapat menyelesaikan perselisihan secara damai dan tanpa paksaan.
“Kami melihat perilaku agresif China yang memprihatinkan mulai dari Laut China Timur, ke Laut China Selatan, hingga ke sini di Pasifik Barat Daya,” kata Austin.
“Kami akan terus mendukung sekutu dan mitra kami saat mereka membela diri dari perilaku intimidasi (China),” tambahnya.
China telah memberlakukan serangkaian hambatan perdagangan resmi dan tidak resmi dalam beberapa tahun terakhir terhadap ekspor Australia termasuk batu bara, anggur, jelai, daging sapi, makanan laut, dan kayu. Hambatan-hambatan itu secara luas dipandang sebagai reaksi hukuman terhadap kebijakan pemerintah Australia yang telah merugikan para eksportir Australia sebanyak $15 miliar per tahun.
Hubungan dingin Australia dengan Beijing mencair sejak pergantian pemerintahan Australia pada pemilu tahun lalu. Sementara itu, kesepakatan berbagi rahasia nuklir antara AS dan Australia membawa hubungan bilateral kedua negara ke tingkat yang baru.
Perdana Menteri Anthony Albanese merencanakan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat dan China sebelum akhir tahun.
Di bawah kemitraan AUKUS (akronim untuk Australia, Inggris dan Amerika Serikat), Australia akan membeli tiga kapal selam kelas Virginia dari Amerika Serikat dan membuat lima kapal selam kelas AUKUS dengan kerja sama Inggris.
Media Australia belakangan ini terfokus pada surat yang ditandatangani oleh lebih dari 20 anggota Kongres AS dari Partai Republik kepada Presiden Joe Biden yang memperingatkan kesepakatan itu akan "melemahkan armada AS hingga ke tingkat yang tidak dapat diterima" kecuali AS memiliki rencana untuk meningkatkan produksi kapal selamnya.
Albanese mengatakan ia tetap "sangat yakin" bahwa Amerika Serikat akan mengirimkan tiga kapal selam itu.
Perdana menteri tersebut mengatakan ia telah diyakinkan oleh diskusi yang dilakukannya dengan Partai Republik dan Partai Demokrat awal Juli pada pertemuan puncak NATO di Lithuania.
“Yang mengejutkan saya adalah dukungan bulat mereka untuk AUKUS, dukungan bulat mereka untuk hubungan antara Australia dan Amerika Serikat,” kata Albanese.
Marles setuju bahwa program AUKUS berjalan sesuai rencana.
“Pada dasarnya, kami telah mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Biden tentang bagaimana Australia memperoleh kemampuan kapal selam bertenaga nuklir,” tambahnya. [ab/uh]
Forum