Tautan-tautan Akses

Mengunjungi Rumah Hantu Tanpa Turun Kendaraan


Seorang aktor dari kelompok Kowagarasetai berperan sebagai zombie sedang menakut-nakuti pengunjung dalam mobil di pertunjukan rumah hantu di Tokyo, 3 Juli 2020. (Foto: Reuters)
Seorang aktor dari kelompok Kowagarasetai berperan sebagai zombie sedang menakut-nakuti pengunjung dalam mobil di pertunjukan rumah hantu di Tokyo, 3 Juli 2020. (Foto: Reuters)

Di era pandemi sekarang ini banyak layanan jasa dan hiburan yang beralih menggunakan konsep drive-through atau layanan tanpa harus turun dari kendaraan, mulai dari restoran hingga halalbihalal. Di Tokyo, Jepang, ada rumah hantu yang bisa dinikmati tanpa tanpa harus keluar dari kendaraan mereka.

Bagaikan sebuah mimpi buruk yang nyata, yang menerapkan pedoman menjaga jarak aman. Sejumlah Zombie menyerang kendaraan dan melumurinya dengan darah. Namun para pengunjung tetap aman dari para penguntit yang menyeramkan tersebut karena dibatasi oleh kaca jendela kendaraan mereka.

Rumah produksi bernama Kowagarasetai, yang artinya “regu untuk menakuti”, meluncurkan wahana rumah hantu ini sebagai salah satu hiburan di era pandemi virus corona ini.

Para aktor yang memerankan hantu dan zombie dari Kowagarasetai sedang berdandan sebelum mulai pertunjukan di rumah hantu di tengah pandemi virus corona (Covid-19) di Tokyo, 3 Juli 2020. (Foto: Reuters)
Para aktor yang memerankan hantu dan zombie dari Kowagarasetai sedang berdandan sebelum mulai pertunjukan di rumah hantu di tengah pandemi virus corona (Covid-19) di Tokyo, 3 Juli 2020. (Foto: Reuters)

Daichi Ono, salah seorang pemeran di rumah hantu tersebut mengatakan ide wahana rumah hantu dengan lantatur ini berawal karena mereka tidak bisa mendekati para pengunjung seperti layaknya rumah hantu tradisional. Namun, layanan itu ternyata disambut hangat karena para aktor dan pengunjung jadi makin dekat. Interaksi mereka hanya dibatasi kaca jendela kendaraan.

"Ini jauh lebih dekat daripada sebelumnya, seolah hidung mereka bisa saling bersentuhan. Banyak pelanggan yang mengatakan mereka belum pernah merasakannya sedekat ini,” ujar Daichi.

Namun tidak seperti rumah hantu tradisional di mana para pengunjung bisa dengan mudah kabur apabila tidak bisa lagi menahan rasa takut, di sini para pengunjung akan tertahan di mobil mereka dan tidak bisa melarikan diri dari pertunjukan horor selama 13 menit ini.

Para aktor yang berdandan seperti zombie dan hantu dalam pertunjukan rumah hantu oleh kelompok Kowagarasetai, untuk para pengunjung di dalam mobil di tengah imbauan menjaga jarak aman untuk mencegah penularan Covid-19 di Tokyo, 3 Juli 2020. (Foto: Reuters
Para aktor yang berdandan seperti zombie dan hantu dalam pertunjukan rumah hantu oleh kelompok Kowagarasetai, untuk para pengunjung di dalam mobil di tengah imbauan menjaga jarak aman untuk mencegah penularan Covid-19 di Tokyo, 3 Juli 2020. (Foto: Reuters

Tanpa kontak nyata antara penonton dan pemeran, risiko penularan virus praktis lenyap. Dan tentunya para pengunjung dapat menjerit sesuka hati di dalam kendaraan mereka.

“Dengan menggunakan mobil mereka masing-masing, para pengunjung tidak perlu keluar dari mobil sama sekali. Mereka tinggal menikmati dan setelah itu bisa langsung pulang dengan mobil mereka," paparnya.

Gagasan ini merupakan satu cara untuk mendorong orang keluar rumah dan kembali mengeluarkan uang untuk hiburan langsung. Kiat-kiat menjalankan bisnis secara inovatif selalu mendapat sambutan baik saat industri pariwisata Jepang berjuang untuk melawan dampak pandemi.

Akira Nakamura, direktur eksekutif Asosiasi Perjalanan dan Wisata Jepang, mengatakan langkah pemerintah untuk menyatakan status darurat di tengah pandemi virus corona berdampak besar pada industri pariwisata. Hal itu mengakibatkan masyarakat menahan diri untuk beraktivitas.

"Ini mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi kami. Sebuah usaha wisata lokal mengekspresikan situasi ini bagaikan para pelanggan hilang menguap. Ini merupakan masalah besar bagi kami," ujar Akira.

Para aktor yang berdandan seperti zombi dan hantu bersiap sebelum pertunjukan di wahana rumah hantu lantatur milik Kowagarasetai di tengah pandemi virus corona, di Tokyo, Jepang, 3 Juli 2020. (Foto: Reuters)
Para aktor yang berdandan seperti zombi dan hantu bersiap sebelum pertunjukan di wahana rumah hantu lantatur milik Kowagarasetai di tengah pandemi virus corona, di Tokyo, Jepang, 3 Juli 2020. (Foto: Reuters)

Sementara bagi Daichi Ono, yang terpenting adalah para pengunjung bisa merasa terhibur.

“Banyak orang yang merasa stress dan hanya ingin keluar rumah. Namun karena kesadaran moral sosial mereka, banyak yang memilih untuk tinggal diam," ujar Daichi Ono.

"Orang-orang seperti mereka bisa datang ke tempat hiburan kami tanpa harus khawatir dikritik dan bisa menghilangkan stres mereka. Itu merupakan hal yang paling menyenangkan bagi kami," imbuhnya.

Begitu pertunjukan horor berakhir, para zombie tersebut akan membantu membersihkan lumuran darah di mobil-mobil yang mereka serang beberapa menit sebelumnya. Perusahaan yang menakut-nakuti penumpang di dalam 11 sampai 13 mobil per hari itu berniat mengembangkan bisnis mereka ke seluruh penjuru Jepang. [aa/uh]

XS
SM
MD
LG