Tautan-tautan Akses

Mengenal Pam Bondi, Kandidat Jaksa Agung Amerika Serikat Pilihan Trump


FILE - Mantan Jaksa Agung Florida Pam Bondi, pada kampanye partai Republik di First Horizon Coliseum, Greensboro, NC, 2 November 2024. (Alex Brandon, Arsip/AP)
FILE - Mantan Jaksa Agung Florida Pam Bondi, pada kampanye partai Republik di First Horizon Coliseum, Greensboro, NC, 2 November 2024. (Alex Brandon, Arsip/AP)

Presiden terpilih Donald Trump sedang memilih sejumlah pendukung terkuatnya untuk menjadi anggota Kabinet. Namun, pilihannya untuk posisi penegak hukum tertinggi di negara ini mungkin akan menghadapi pertanyaan sulit terkait etika dan lobi.

“Sebelum menjadi Jaksa Agung Florida, saya adalah jaksa karier selama 18 tahun,” jelasnya.

Pam Bondi dikenal sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Jaksa Agung Florida, negara bagian tempat Mar-a-Lago berada—rumah Presiden terpilih Donald Trump.

"Yang saya inginkan hanyalah menjadi jaksa agung, itu saja. Itu yang saya fokuskan. Saya sangat bertekad, saya gigih, saya seorang jaksa,” kata Bondi kepada VOA pada tahun 2012 ketika ia pertama kali menjabat.

Bondi berbicara di Konvensi Partai Republik pada 2016 ketika Donald Trump menjadi calon presiden partai itu, tiga bulan sebelum ia pertama kali memenangkan kursi presiden.

“Saya mengenal Donald dan saya bangga mengenalnya. Suara kita sedang ditekan,” ucap Bondi kala itu.

Sebagai pendukung setia, Bondi mendukung gagasan keliru bahwa Trump memenangkan pemilu 2020. Ia juga menjadi bagian dari tim hukum Trump saat sidang pemakzulan pertamanya. “Joe Biden adalah penanggung jawab untuk urusan Ukraina,” katanya.

Bersama anggota Partai Republik lainnya, Bondi menyatakan dukungan bagi presiden terpilih dalam sidang kasus pembayaran uang tutup mulut di New York, ketika Trump dinyatakan bersalah atas 34 dakwaan kejahatan berat.

“Halo, semuanya. Pertemuan yang hebat, saya menantikan bertemu dengan Senator Graham.”

Pada awal Desember, Bondi mengunjungi Capitol Hill untuk melobi para legislator sebelum sidang konfirmasi Senatnya sebagai Jaksa Agung, bersama dengan Senator Partai Republik John Cornyn dari Texas.

"Saya ingin memastikan bahwa kita memulihkan reputasi lembaga-lembaga ini, departemen seperti FBI dan Departemen Kehakiman serta komunitas intelijen, agar kita mengembalikan reputasi mereka sebagai lembaga yang tidak berpihak secara politik,” kata Cornyn.

Para analis mengatakan kurangnya independensi Bondi dari Gedung Putih merupakan hal yang patut menjadi perhatian. Seperti yang dikatakan James Sample, pengajar hukum di Universitas Hofstra, dan Claire Finkelstein, direktur fakultas pusat etika dan supremasi hukum di Universitas Pennsylvania.

"Akan ada saatnya, saya kira ini hal yang tak terelakkan, mengingat sejauh mana Trump mencoba mendorong batasan di begitu banyak ranah hukum, di mana kesetiaan pada hukum dan kesetiaan pada Trump akan berbenturan, dan ini akan menjadi ujian berat bagi Pam Bondi,” kata Sample.

"Salah satu konflik kepentingannya adalah pada tahun 2013, kantornya memutuskan untuk tidak secara resmi menyelidiki tuduhan penipuan yang berkaitan dengan Trump University,” jelas Finklestein.
Namun, komisi etika Florida kala itu menyatakan bahwa Bondi tidak melakukan pelanggaran.

"Seseorang yang selalu mendukung saya, mantan Jaksa Agung Florida… omong-omong dia bisa saja mendapatkan apa pun yang dia mau,” kata Trump.

Saat ini, Bondi bekerja di Ballard Partners, sebuah firma lobi di Washington, D.C. Menurut para analis, para senator juga akan menanyakan tentang klien-klien penting yang pernah diwakilinya, karena mereka berpotensi menjadi pihak yang berperkara di hadapannya sebagai Jaksa Agung. [th/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG