Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste Primanto Hendrasmo, Kepala Protokol Negara Timor Leste Francisco Cepeda dan beberapa menteri Timor Leste ikut menyambut Presiden Joko Widodo di bandara internasional Presidente Nicolau Lobato, Dili. Presiden sempat menikmati tarian tradisional Babadok yang menyambutnya di bandara, sebelum berangkat menuju Istana Kepresidenan Timor Leste di mana ia disambut hangat Presiden Taur Matan Ruak dan Ibu Negara Isabel da Costa Ferreira.
Dalam pertemuan itu Presiden Taur Matan Ruak menganugerahi "Grande Colar de Ordem de Timor Leste," bintang jasa tertinggi Republik Demokratik Timor Leste yang hanya diberikan kepada kepala negara asing, kepada Presiden Joko Widodo.
Dalam sambutan ketika jamuan makan siang, Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dan Timor Leste telah dipersatukan dan diikat oleh kedekatan geografis dan budaya, dan karenanya "Indonesia ingin menegaskan komitmen sebagai mitra utama pembangunan di Timor Leste dan meningkatkan kerjasama di berbagai bidang." Pemberian bintang jasa itu juga dinilai sebagai tanggungjawab besar. "Sungguh merupakan kehormatan bagi saya. Penghargaan ini menjadi tanggung jawab besar dalam menjaga persahabatan, persaudaraan dan kerjasama yang erat dan saling menguntungkan bagi kedua negara, Indonesia dan Timor Leste," ujar Joko Widodo.
Dalam sambutan balasannya, Presiden Taur Matan Ruak menyampaikan belasungkawa atas insiden pemboman dan penembakan di kawasan Jalan Thamrin Jakarta Pusat. Ia juga menyampaikan kekaguman dengan cara Indonesia menanggulangi aksi teror dalam waktu kurang dari satu hari.
Dalam kunjungan ini kedua kepala negara akan menyaksikan penandatanganan lima kesepakatan atau MOU, yaitu MOU kerjasama pemuda dan olahraga, kearsipan, klimatologi dan geofisika, kerjasama tim SAR, dan kerjasama energi-petroleum-dan-sumber daya mineral.
Banyak hal yang akan dibahas dalam kunjungan kali ini termasuk soal penguatan kerjasama perdagangan, investasi, energi, pembangunan infrastruktur dan percepatan penyelesaian isu perbatasan. [em]
