Presiden Kenya William Ruto telah menandatangani perjanjian hibah senilai $60 juta dolar (sekitar Rp900 miliar) dengan US Millennium Challenge Corporation (MCC) di sela sidang Majelis Umum PBB di New York. Hibah tersebut akan dipakai untuk meningkatkan transportasi perkotaan di Nairobi dengan berkonsentrasi pada empat proyek. Hibah untuk Kenya merupakan program terbesar dalam portofolio MCC.
Dibentuk oleh Kongres AS pada bulan Januari 2004 dengan dukungan bipartisan yang kuat, MCC bermitra dengan negara-negara termiskin di dunia yang berkomitmen pada tata kelola pemerintahan yang adil dan demokratis, kebebasan ekonomi dan investasi pada warganya.
Presiden Kenya William Ruto memuji perjanjian baru tersebut.
“Ada satu juta orang yang masuk dan keluar Nairobi setiap hari; Hal ini menimbulkan tantangan yang sangat besar pada infrastruktur transportasi. Sistem transportasi bus massal merupakan komponen yang sangat penting.”
Hibah awal membantu negara-negara mengurangi hambatan terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyediaan layanan publik.
CEO Millennium Challenge Corporation Alice Albright mengatakan hibah itu – yang menjadi hibah kedua untuk Kenya sejak tahun 2003 – akan menjadi perjanjian awal terbesar dan paling ambisius yang telah ditandatangani MCC dalam 20 tahun sejarahnya.
“Kami ingin mengukur dengan semua upaya kami, dan dalam hal ini kami memperkirakan sekitar 4,3 juta orang dapat terbantu dengan hibah ini.”
James Gerard, direktur pelaksana MCC untuk program hibah awal, mengatakan kepada VOA bahwa program itu, yang mencakup empat proyek, akan membantu mendukung pemerintah Kenya dalam meningkatkan transportasi dan perencanaan penggunaan lahan di ibu kota, Nairobi.
Selain itu, ia mengatakan program tersebut akan memungkinkan Kenya membangun kapasitas yang diperlukan agar memenuhi syarat untuk program pembiayaan yang jauh lebih besar dari MCC yang dikenal sebagai program kompak, yang bernilai sekitar $800 juta. [lt/jm]
Forum