Sebuah jajak pendapat mengisyaratkan umumnya warga Amerika menentang reformasi undang-undang asuransi kesehatan usulan Presiden Barack Obama, meskipun mereka mendukung kuat sebagian besar pasal dalam undang-undang itu. Jajak pendapat Reuters-Ipsos itu dilakukan pekan lalu.
Mahkamah Agung diperkirakan akan mengumumkan keputusannya atas tantangan terhadap prakarsa asuransi kesehatan usulan presiden itu hari Kamis.
Inti Undang-undang Perlindungan Pasien dan Perawatan Terjangkau tersebut, disebut "Obamacare" oleh para pengecamnya terletak pada mandat individu. Mandat itu mengharuskan setiap warga Amerika punya asuransi kesehatan, mulai tahun 2014, atau dapat dikenai denda.
Jajak pendapat Reuters menunjukkan 61 persen orang Amerika menentang mandat itu, sementara 39 persen mendukungnya. Para penentang program asuransi kesehatan yang berlaku sekarang mengatakan pemerintah tidak bisa mewajibkan orang untuk membeli asuransi dan percaya pemerintah akan campur tangan dalam keputusan dokter dan perawatan individu.
Survei itu mengatakan dukungan bagi aspek-aspek lain program perawatan kesehatan Obama cukup kuat.
- 82 persen responden mendukung larangan bagi perusahaan asuransi menolak mengasuransikan orang yang sebelumnya telah mengidap penyakit tertentu;
- 61 persen mendukung ketentuan yang mengizinkan anak-anak tetap sebagai tanggungan dalam asuransi orang tua mereka sampai usia 26;
- 72 persen mendukung ketentuan yang mengharuskan perusahaan dengan lebih dari 50 karyawan untuk memberi asuransi bagi pegawainya.
Mitt Romney, calon presiden Republik, telah berjanji untuk membatalkan undang-undang itu jika ia mengalahkan Obama dalam pemilu November mendatang. Romney menghimbau upaya bipartisan untuk memperbaiki apa yang salah dalam undang-undang asuransi kesehatan Amerika itu.
Presiden Obama, yang mengatakan dia meniru reformasi itu berdasarkan rencana asuransi kesehatan yang disahkan Romney ketika ia menjabat gubernur negara bagian Massachusetts, membela perombakan asuransi kesehatan yang disahkannya itu.
Mahkamah Agung diperkirakan akan mengumumkan keputusannya atas tantangan terhadap prakarsa asuransi kesehatan usulan presiden itu hari Kamis.
Inti Undang-undang Perlindungan Pasien dan Perawatan Terjangkau tersebut, disebut "Obamacare" oleh para pengecamnya terletak pada mandat individu. Mandat itu mengharuskan setiap warga Amerika punya asuransi kesehatan, mulai tahun 2014, atau dapat dikenai denda.
Jajak pendapat Reuters menunjukkan 61 persen orang Amerika menentang mandat itu, sementara 39 persen mendukungnya. Para penentang program asuransi kesehatan yang berlaku sekarang mengatakan pemerintah tidak bisa mewajibkan orang untuk membeli asuransi dan percaya pemerintah akan campur tangan dalam keputusan dokter dan perawatan individu.
Survei itu mengatakan dukungan bagi aspek-aspek lain program perawatan kesehatan Obama cukup kuat.
- 82 persen responden mendukung larangan bagi perusahaan asuransi menolak mengasuransikan orang yang sebelumnya telah mengidap penyakit tertentu;
- 61 persen mendukung ketentuan yang mengizinkan anak-anak tetap sebagai tanggungan dalam asuransi orang tua mereka sampai usia 26;
- 72 persen mendukung ketentuan yang mengharuskan perusahaan dengan lebih dari 50 karyawan untuk memberi asuransi bagi pegawainya.
Mitt Romney, calon presiden Republik, telah berjanji untuk membatalkan undang-undang itu jika ia mengalahkan Obama dalam pemilu November mendatang. Romney menghimbau upaya bipartisan untuk memperbaiki apa yang salah dalam undang-undang asuransi kesehatan Amerika itu.
Presiden Obama, yang mengatakan dia meniru reformasi itu berdasarkan rencana asuransi kesehatan yang disahkan Romney ketika ia menjabat gubernur negara bagian Massachusetts, membela perombakan asuransi kesehatan yang disahkannya itu.