Tautan-tautan Akses

Mattis: Pembunuhan Mantan Presiden Yaman Perburuk Situasi Kemanusiaan


Pejuang Houthi menyerukan slogan-slogan saat menjaga sebuah jalan menuju kediaman mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, di Sanaa, Yemen, Senin, 4 Desember 2017. Saleh terbunuh pada penyergapan di jalan raya, pada hari yang sama.
Pejuang Houthi menyerukan slogan-slogan saat menjaga sebuah jalan menuju kediaman mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, di Sanaa, Yemen, Senin, 4 Desember 2017. Saleh terbunuh pada penyergapan di jalan raya, pada hari yang sama.

Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis, Selasa (6/12), mengatakan pembunuhan terhadap mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dalam jangka pendek, akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah parah di negara itu.

Saleh dibunuh dalam penyergapan di jalan raya, Senin (6/12),setelah beralih mendukung koalisi yang dipimpin Arab Saudi dan meninggalkan koalisi pimpinan Houthi dalam perang saudara di Yaman.

Blokade yang dipimpin Arab Saudi dan ditambah dengan bentrokan internal, situasi di Yaman menjadi bencana kemanusiaan. Sekitar 7 juta orang berada di ambang kelaparan, sementara satu juta orang diduga menderita kolera.

Mattis, yang berbicara kepada wartawan di atas pesawat terbang militer dalam penerbangan ke Timur Tengah dan Asia Selatan, mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apa dampak pembunuhan itu terhadap perang saudara di Yaman.

Ia mengatakan, hal itu dapat menjurus pada perundingan perdamaian yang dimediasi PBB atau membuat perang semakin brutal.

Perang saudara di Yaman telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang. [ds]

XS
SM
MD
LG