Pemerintah Rusia menyatakan tidak terlibat dalam aktivitas cyber ilegal apapun, sehari setelah Departemen Kehakiman Amerika mengumumkan dakwaan terhadap dua mata-mata Rusia dan dua orang lainnya yang diduga mencuri informasi pribadi jutaan orang dalam kasus peretasan Yahoo tahun 2014.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Kamis (16/3) mengatakan kepada wartawan bahwa tak ada badan pemerintah Rusia, termasuk Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) yang terlibat.
Wakil Jaksa Agung Amerika Mary McCord mengatakan empat orang yang didakwa itu adalah dua anggota FSB dan dua peretas yang membantu mereka.
Kedua agen FSB itu, yang disebut sebagai Dmitry Dokuchaev dan Igor Sushchin, "melindungi, mengatur, memfasilitasi dan membayar para peretas kriminal untuk mengumpulkan informasi melalui peretasan komputer di Amerika Serikat dan tempat lainnya,” kata McCord.
Ia mengatakan para peretas menarget akun para pejabat pemerintah Rusia dan Amerika Serikat, para wartawan, pegawai jasa keuangan dan personel militer.
Salah seorang di antara yang didakwa bersekongkol itu, Alexsey Belan, pernah didakwa dua kali sebelumnya oleh Amerika Serikat karena kasus peretasan serupa, dan telah dimasukkan daftar FBI mengenai penjahat cyber paling diburu selama lebih dari tiga dekade. Peretas lainnya, Karim Baratov, ditangkap hari Selasa di Kanada, kata McCord.
Departemen Kehakiman Amerika mengatakan para terdakwa menarget akun Yahoo pejabat pemerintah Rusia dan Amerika termasuk keamanan cyber, diplomatik dan personil militer. Mereka juga menarget wartawan Rusia, sejumlah karyawan dan penyedia layanan lainnya yang jaringannya ingin dieksploitasi dan layanan keuangan mereka serta entitas komersial lainnya.
“Dengan dakwaan ini, Departemen Kehakiman terus mengirim pesan kuat bahwa kita tidak mengizinkan orang, kelompok, negara atau gabungannya merampas privasi warga kita, kepentingan-kepentingan ekonomi dan keamanan negara kita," tegas Mary McCord, pejabat Asisten Jaksa Agung Amerika. [uh/ab]