Tautan-tautan Akses

Maroko Harus Akui Kemerdekaan Sahara Barat


Demonstran memegang spanduk dan bendera Maroko dalam protes di Rabat, menuduh Sekjen PBB Ban Ki-moon mengabaikan netralitas dalam kunjungan ke kamp pengungsi Sahara Barat di Aljazair, 2016.
Demonstran memegang spanduk dan bendera Maroko dalam protes di Rabat, menuduh Sekjen PBB Ban Ki-moon mengabaikan netralitas dalam kunjungan ke kamp pengungsi Sahara Barat di Aljazair, 2016.

Fron Polisario yang berjuang bagi kemerdekaan wilayah Sahara Barat mengatakan, karena sekarang Maroko kembali menjadi anggota dan menerima prinsip-prinsip Uni Afrika, maka Maroko harus mengakui Sahara Barat sebagai wilayah merdeka.

Jika tidak, kata Polisario, Maroko bisa dikenakan sanksi atau bahkan diminta keluar dari Uni Afrika.

Wakil Fron di PBB, Ahmed Boukhari mengatakan hari Selasa (14/2), organisasinya akan mengamati apa yang dilakukan Maroko antara sekarang dan KTT Uni Afrika berikutnya bulan Juli nanti.

Wakil Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita mengatakan kepada laman Le Desk tanggal 5 Februari bahwa negaranya tidak akan pernah mengakui kemerdekaan Sahara Barat.

Uni Afrika menerima kembali Maroko sebagai anggota pada KTT tanggal 31 Januari. Maroko keluar dari Uni Afrika tahun 1984 sebagai protes atas keputusan Uni Afrika menerima Sahara Barat sebagai anggota penuh. [my/al]

XS
SM
MD
LG