Tautan-tautan Akses

CEO Facebook Bertekad Kembangkan 'Artificial Intelligence'


Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg dalam sebuah acara di San Francisco (foto: dok).
Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg dalam sebuah acara di San Francisco (foto: dok).

Mark Zuckerberg mengatakan ia akan menggunakan "kecerdasan buatan" (artificial intelligence) untuk melakukan berbagai pekerjaan di rumahnya dan membantunya merawat anak perempuannya yang baru lahir.

Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan resolusi tahun barunya adalah untuk membangun sebuah robot yang digerakkan oleh program komputer untuk membantunya melakukan berbagai pekerjaan di rumahnya.

"Tantangan pribadi saya untuk 2016 adalah untuk mengembangkan sebuah "AI" (artificial intelligence atau kecerdasan buatan) sederhana untuk menjalankan (pekerjaan) di rumah saya dan membantu saya dengan tugas-tugas saya," tulisnya dalam posting pada laman Facebook-nya.

"Anda dapat membayangkannya seperti (tokoh) Jarvis dalam (film) 'Iron Man'," tuturnya.

Zuckerberg menambahkan bahwa ia akan mulai dengan "menjelajahi" teknologi yang sudah tersedia.

"Lalu saya akan mulai mengajari (robot "AI") untuk bisa memahami suara saya guna mengendalikan segala sesuatu di rumah kami, musik, lampu, suhu dan sebagainya," tulisnya.

"Saya akan mengajarkannya untuk mengizinkan teman-teman saya masuk rumah, dengan melihat wajah mereka ketika mereka membunyikan bel di pintu."

Dia menambahkan bahwa "AI" itu juga akan digunakan untuk membantu merawat anak perempuannya yang baru lahir, Max.

"Saya akan mengajarkan robot untuk memberi tahu saya jika ada sesuatu yang terjadi di kamar Max, yang perlu saya periksa saat saya ada di ruang lainnya," tulisnya.

Beberapa ilmuwan atau pakar teknologi terkemuka lainnya seperti Stephen Hawking dan Elon Musk telah menyatakan kekhawatiran mereka terhadap platform "AI", dengan mengatakan bahwa "AI" bisa berakhir dengan "melawan" manusia.

Zuckerberg memberi tanggapan atas kekhawatiran tersebut.

"Saya pikir kita bisa membangun "AI" sehingga bekerja untuk kita dan membantu kita," tulisnya.

"Beberapa orang memiliki ketakutan soal bagaimana "AI" merupakan bahaya besar, tapi hal itu tidak masuk akal bagi saya dan kemungkinan itu terjadi jauh lebih kecil, dibandingkan dengan (bahaya akibat) bencana seperti meluasnya wabah penyakit, kekerasan, dan lainnya," ujar Zuckerberg. [pp/dw]

XS
SM
MD
LG