Bandara Malta mengatakan sebuah pesawat Libya telah mendarat di pulau Mediterania itu dan sepertinya ada dua pembajak di dalamnya.
Pihak berwenang bandara Malta mengatakan semua tim-tim darurat telah dikerahkan ke lokasi peristiwa yang disebutnya “aksi pelanggaran hukum” di tarmak bandara itu.
Para pembajak di atas sebuah pesawat Libya hari Jumat (23/12) mengalihkan rute pesawat itu ke Malta di Laut Tengah sebelum mengancam untuk meledakkannya dengan granat, kata para pejabat.
Para pejabat bandara mengatakan terdapat 118 penumpang di dalam pesawat Afriqiyah Airways penerbangan A320 itu.
Perdana Menteri Malta Joseph Muscat mengatakan lewat Twitter bahwa 109 dari 118 penumpang di dalamnya telah dibebaskan tidak lama setelah pesawat itu mendarat, dan bahwa tim-tim darurat telah dikerahkan ke tarmak bandara.
Sebelumnya, Muscat mengatakan 25 perempuan dan anak-anak telah dibebaskan. Sandera lainnya dibebaskan tidak lama kemudian. Dia menambahkan, kemungkinan masih ada dua pembajak dan beberapa awak di dalamnya.
Semua pesawat menuju Bandara Internasional Malta telah dibatalkan.
Maskapai Afriqiyah Airways milik pemerintah Libya itu tadinya dijadwalkan terbang dari Sabha ke Tripoli sebelum dialihkan ke Malta.
Belum jelas siapa yang membajak pesawat itu dan apa motifnya. (vm)