Majelis Nasional Venezuela yang dikendalikan pemerintah, mendesak pemerintah Venezuela pada Rabu (11/9) untuk memutus semua hubungan dengan Spanyol, setelah parlemen Spanyol memberikan suara mendukung untuk mengakui kandidat oposisi sebagai pemenang sah pemilihan presiden.
Merespons keputusan Spanyol, ketua Majelis Nasional Venezuela, Jorge Rodriguez, mengatakan bahwa pemungutan suara tidak mengikat yang diusulkan dan dibela Partai Rakyat yang konservatif dan beroposisi tersebut, setara dengan agresi.
"Anda ingin berkelahi? Kami pun demikian," kata Rodriguez sambil menyerukan agar semua hubungan dagang dan diplomatik antara kedua negara segera diputus.
Dalam pemungutan suara pada Rabu, mosi tersebut didukung Partai Rakyat, VOX, dan Partai Nasional Basque PNV.
Partai Sosialis yang berkuasa memberikan suara menentang, demikian pula partai-partai sayap kiri seperti Podemos dan Sumar.
Para pendukung Edmundo González menangis dan melambaikan tangan kepada anggota parlemen dari balkon pengunjung ketika hasil pemungutan suara ditampilkan di layar.
Gonzalez kini berada di Spanyol setelah meminta pengasingan. Langkah tersebut segera menuai kritik.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez, yang sedang dalam perjalanan menuju China, mengatakan pemerintah akan menunggu pertemuan para pemimpin Uni Eropa pada akhir musim gugur untuk memutuskan pendekatan bersama terkait pengakuan terhadap Gonzalez.
Parlemen Spanyol telah memberikan suara mendukung, mengakui pemimpin oposisi Venezuela Edmundo González sebagai pemenang sah pemilihan presiden. [ka/ab]
Forum