Para mahasiswa internasional telah tiba di Australia untuk pertama kalinya sejak negara itu menutup perbatasan pada Maret guna mencegah penyebaran virus corona.
Universitas-universitas Australia telah mengalami kerugian akibat penutupan perbatasan tersebut, karena para mahasiswa asing yang selama ini memungkinkan bisnis miliaran dolar itu berjalan, tak bisa masuk.
Sebuah pesawat yang disewa oleh Universitas Charles Darwin (CDU) untuk membawa 63 mahasiswa internasional, tiba di kota Darwin sebagai bagian dari program awal yang bertujuan memulai industri pendidikan tinggi di sana.
Para mahasiswa itu, dari China daratan, Hong Kong, Jepang, Vietnam dan Indonesia, melakukan perjalanan ke Singapura untuk menaiki penerbangan itu. Kini mereka harus menjalani karantina 14 hari di sebuah fasilitas karantina pemerintah.
Dalam pernyataan, CDU mengatakan itu merupakan "langkah pertama yang penting dalam pemulihan sektor pendidikan internasional di Australia."
Pendidikan tercatat sebagai ekspor terbesar keempat di Australia, di belakang bijih besi, batu bara dan gas alam. Lebih dari 500.000 mahasiswa internasional terdaftar tahun lalu, menyuntikkan sekitar 37 miliar dolar Australia atau 385 triliun rupiah ke dalam perekonomian. [vm/ka]