Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kamis (17/11), “olahraga tidak boleh dipolitisasi'', beberapa hari setelah mengumumkan akan menghadiri Piala Dunia di Qatar jika Prancis mencapai semifinal. Pengumuman itu mengundang kecaman para aktivis HAM.
Berbicara di Bangkok, Macron mengatakan masalah tentang catatan HAM dan lingkungan Qatar adalah "pertanyaan yang seharusnya Anda tanyakan pada diri sendiri sebelum memberi Qatar kesempatan untuk menjadi penyelengara acara akbar tersebut.”
Qatar memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah turnamen tahun ini melalui pemungutan suara FIFA pada 2010.
Piala Dunia di Qatar telah memicu banyak kontroversi, mulai dari kondisi kehidupan pekerja migran, dampak lingkungan stadion ber-AC, hingga perlakuan terhadap LGBTQ, perempuan, dan minoritas.
Piala Dunia pertama yang diadakan di sebuah negara Arab itu akan dibuka pada hari Minggu. Pada hari Senin, istana kepresidenan Prancis, Elysee, mengatakan Macron akan pergi ke Qatar jika tim nasional negara itu mencapai semifinal.
Bulan lalu, kota Paris mengatakan tidak akan menyiarkan pertandingan Piala Dunia di layar-layar raksasa di sejumlah tempat umum di tengah kekhawatiran akan catatan HAM Qatar. Ini mengikuti langkah serupa oleh kota-kota Prancis lainnya, meskipun Prancis saat ini tercatat sebagai juara bertahan. [ab/ka]
Forum