Kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Gaza, atau OCHA, mengatakan, “sistem pemberian bantuan telah dipersenjatai.” Ia pun menyerukan agar lebih banyak upaya dilakukan untuk memungkinkan masuknya bantuan.
Saat memberikan keterangan pers secara virtual dari Yerusalem, pada Kamis (19/12), Georgios Petropoulos mengatakan, “meninggal karena kelaparan dan kesakitan sangat mungkin terjadi” di Gaza.
“Peluang untuk mendapatkan pasokan yang berkelanjutan sangat terbatas, dan hampir tidak ada sama sekali dukungan dari otoritas Israel terhadap operasi kami di Jalur Gaza. Sebagai negara yang melakukan pendudukan, mereka memberlakukan larangan menyeluruh terhadap hampir semua hal. Impor komersial telah dilarang. Peralatan dan pasokan kemanusiaan untuk Gaza terus-menerus diblokir, dan pergerakan kami sendiri di Jalur Gaza sering kali ditolak,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Petropoulos mengatakan, pekerja kemanusiaan terus-menerus dicegah untuk melakukan pekerjaan mereka.
“Di Gaza, sistem pemberian bantuan tampaknya telah dipersenjatai. Akibatnya, apa yang dapat kami berikan kepada masyarakat hanyalah sebagian kecil dari apa yang benar-benar mereka butuhkan. Setiap hari, sebagai pekerja bantuan di Gaza, Anda dipaksa untuk membuat keputusan yang mengerikan: haruskah saya membiarkan orang mati kelaparan atau kedinginan? Apakah kami membawa lebih banyak makanan untuk meredakan rasa lapar atau lebih banyak lembaran plastik atau tempat berteduh dari hujan di malam hari?” urainya.
Lebih dari 45.000 warga Palestina tewas selama 14 bulan perang di Gaza antara Israel dan militan Hamas. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza tidak membedakan antara korban sipil dan petempur, tapi menyatakan bahwa lebih dari separuh korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak.
Perang di Gaza kembali pecah setelah serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang.
Secara terpisah, pada Kamis, Human Rights Watch menjadi lembaga terbaru di antara semakin banyak pihak yang mengkritik, yang menuduh Israel melakukan genosida dalam perangnya di Gaza. Israel dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan mengatakan perangnya ditujukan pada para militan Hamas, bukan warga sipil Gaza. [rd/jm]
Forum