Tautan-tautan Akses

Legislator Inggris Kecam Jawaban Berkelit Facebook


ARSIP – Beberapa dari iklan yang muncul di Facebook dan Instagram yang dikaitkan dengan upaya Rusia untuk mencampuri Pemilu AS dan menimbulkan ketegangan terkait isu-isu sosial yang memecah belah, yang dirilis oleh anggota Komite Intelijen DPR AS, tampak dalam foto yang diambil di Washington tanggal 1 November 2017 (foto: AP Photo/Jon Elswick)
ARSIP – Beberapa dari iklan yang muncul di Facebook dan Instagram yang dikaitkan dengan upaya Rusia untuk mencampuri Pemilu AS dan menimbulkan ketegangan terkait isu-isu sosial yang memecah belah, yang dirilis oleh anggota Komite Intelijen DPR AS, tampak dalam foto yang diambil di Washington tanggal 1 November 2017 (foto: AP Photo/Jon Elswick)

Ketua komisi media di parlemen Inggris Jumat mengecam Facebook atas apa yang disebutnya perilaku berkelit dalam menjawab pertanyaan mengenai berita palsu.

Ketua Komite Damian Collins mengatakan klaim bahwa Facebook tidak dapat membedakan iklan politik dan nonpolitik “sukar dipercaya.” Ia menyebut beberapa contoh di mana tanggapan Facebook “tidak memadai,” termasuk penolakan untuk berbagi informasi mengenai berapa banyak dana yang dicurahkan untuk keamanan.

“Dalam tanggapan tersebut, Facebook terus menunjukkan pola perilaku berkelit, pola yang muncul selama penyelidikan kami,” ujarnya. “Perusahaan itu tampaknya lebih menyukai pemeriksaan yang minimal, bukannya yang cermat.”

Facebook tidak menanggapi secara langsung tuduhan Collins mengenai sikap berkelit itu, tetapi menyatakan bahwa perusahaan itu sebelumnya pernah hadir di hadapan komite pimpinan Collins.

“Kami menyambut baik kesempatan untuk membantu komite dengan penyelidikannya, itu sebabnya Direktur Eksekutif Teknologi Facebook Mike Schroepfer memberi waktu hampir lima jam untuk bersaksi kepada komite media pada bulan April dan kami telah menanggapi setiap pertanyaan yang disampaikan komite kepada kami,” sebut Facebook dalam suatu pernyataan.

Facebook menambahkan bahwa perusahaan itu terus “terlibat” dengan komite untuk “memberikan setiap informasi lebih jauh yang mungkin mereka perlukan.”

Facebook menghadapi pengawasan cermat secara global terkait tuduhan bahwa perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica menggunakan data dari puluhan juta pemilik akun Facebook untuk membantu kampanye kepresidenan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika tahun 2016.

Collins tidak menyembunyikan ketidaksenangannya karena pemimpin Facebook Mark Zuckerberg telah menolak memberi kesaksian di hadapan komite. Begitu pula para anggota komite media tidak menyembunyikan perasaan frustrasi mereka terhadap Schroepfer dalam kesaksiannya pada April lalu. [uh]

XS
SM
MD
LG