Tautan-tautan Akses

Legislator AS Tak Punya Banyak Waktu untuk Capai Kesepakatan Imigrasi


Para Senator Partai Republik, dari kiri: Lindsey Graham, Susan Collins, dan Jeff Flake, berbicara kepada media di gedung Capitol, Washington DC (foto: dok).
Para Senator Partai Republik, dari kiri: Lindsey Graham, Susan Collins, dan Jeff Flake, berbicara kepada media di gedung Capitol, Washington DC (foto: dok).

Kerangka kebijakan imigrasi presiden Trump yang mengusulkan jalur menuju kewarganegaraan untuk hampir dua juta imigran gelap menghadapi rintangan besar di Kongres. Sepekan setelah pemerintah sempat ditutup sebentar, dan hanya ada beberapa hari sebelum kemungkinan adanya penutupan pemerintah lagi, legislator dari kedua partai tidak punya banyak waktu untuk mencapai kesepakatan.

Perbatasan sepanjang ribuan kilometer, ratusan ribu imigran muda, dan hanya beberapa hari untuk menyelesaikan salah satu perdebatan politik paling sulit di Amerika.

“Selama bertahun-tahun kita telah berbicara mengenai imigrasi dan tidak pernah menghasilkan suatu tindakan. Mudah-mudahan, kali ini hasilnya lain,” ujar Trump.

Pidato kenegaraan pertama Trump hari ini akan menjadi kesempatan paling besar baginya untuk menyampaikan pesan kepada Kongres. Usul Gedung Putih itu akan menetapkan jalur sepuluh sampai 12 tahun menuju status warganegara untuk 1,8 juta imigran muda, yang dibawa ke Amerika secara ilegal selagi masih anak-anak, yang layak mendapat perlindungan dari deportasi Senator Republik, Lindsey Graham, yang akan berperan penting dalam negosiasi mengenai kebijakan imigrasi, hari Minggu memuji usul itu.

“Usul presiden untuk memungkinkan 1,8 imigran muda menempuh jalur menuju status warga negara adalah langkah besar ke arah yang benar. Ia layak mendapat dana untuk membangun sistem tembok. Rantai migrasi dan mengurangi separuh imigrasi legal, itu merupakan isu politik yang sulit untuk dicapai kesepakatan," kata Senator Graham.

Sementara itu, legislator Demokrat mengecam Gedung Putih, menyebut rencana itu memalukan dan tidak mencerminkan nilai-nilai Amerika. Ketua Fraksi Demokrat DPR Nancy Pelosi menyebut rencana itu “kampanye untuk membuat Amerika putih kembali.”

Ketua Fraksi Republik DPR Mitch McConnell menanggapi kecaman itu dengan menegaskan waktunya terlalu singkat untuk bermain partisan.

“Dengan tenggat 8 Februari semakin mendekat, sangat penting bagi kita untuk melanjutkan perundingan secara serius dan konstruktif. Rakyat memilih kita untuk membuat undang-undang, bukan untuk saling menghina yang lain, untuk menangani program imigrasi DACA yang diberlakukan Presiden Obama secara ilegal dan isu-isu imigrasi lain,” tukas McConnell.

Dengan Gedung Putih kadang-kadang menunjukkan sikap yang tidak jelas terkait kebijakan mengenai imigrasi, rencana itu mungkin tidak punya daya tarik untuk lolos di Kongres. Kesepakatan harus dicapai selambat-lambatnya Kamis depan untuk menghindari penutupan pemerintah untuk kali kedua. [ds]

XS
SM
MD
LG