Tautan-tautan Akses

Ledakan Guncang Kapal Tanker Berbendera Singapura di Pelabuhan Saudi 


Kapal tanker minyak BW Rhine di Selat Singapura dalam foto selebaran tahun 2018. (Hafnia / Handout via REUTERS)
Kapal tanker minyak BW Rhine di Selat Singapura dalam foto selebaran tahun 2018. (Hafnia / Handout via REUTERS)

Ledakan mengguncang sebuah kapal tanker berbendera Singapura di pelabuhan Arab Saudi di Jeddah, Senin (14/12), kata pemilik kapal itu. Kerajaan itu mengatakan kapal itu ditabrak kapal bermuatan bahan peledak dalam sebuah serangan "teroris".

Ke semua dari 22 pelaut di kapal tanker BW Rhine itu berhasil menyelamatkan diri tanpa cedera setelah ledakan itu terjadi tepat lepas tengah malam, kata perusahaan pelayaran yang berbasis di Singapura, Hafnia. Perusahaan itu tidak mengesampingkan kemungkinan tumpahan minyak.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru terhadap target sektor energi Saudi. Namun, insiden ini terjadi ketika pemberontak Houthi, yang didukung Iran di negara tetangganya, Yaman, meningkatkan serangan lintas perbatasan terhadap Arab Saudi.

"BW Rhine telah diserang oleh sumber eksternal ketika sedang membongkar muatan di Jeddah. Serangan itu menyebabkan ledakan dan kebakaran di kapal itu," kata Hafnia dalam sebuah pernyataan.

"Para awak telah memadamkan api dengan bantuan dari pemadam kebakaran pantai dan kapal tunda," tambahnya.

Kapal itu "diserang oleh sebuah kapal berisi bahan peledak," kata laporan kantor berita resmi Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA). Laporan itu mengutip seorang juru bicara kementerian energi yang mengecam serangan "teroris" itu.

"Insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa, dan tidak ada kerusakan yang terjadi pada fasilitas bongkar muat, juga tidak memengaruhi pasokan," kata SPA, tanpa menyebutkan siapa yang berada di balik serangan itu.

"Aksi-aksi terorisme dan vandalisme ini, yang diarahkan pada instalasi vital, jauh di luar kerajaan dan fasilitas vitalnya, sehingga tidak mengganggu keamanan dan stabilitas pasokan energi ke dunia dan ekonomi global."

Jeddah, adalah kota terbesar kedua di Saudi. Di sana terletak pelabuhan utama Laut Merah dan pusat distribusi perusahaan raksasa minyak Arab Saudi, Aramco. Hafnia melaporkan "kerusakan di lambung kapal" akibat ledakan itu.

"Ada kemungkinan sejumlah minyak bocor dari kapal, tetapi ini belum dikonfirmasi dan peralatan saat ini menunjukkan tingkat minyak di kapal berada pada tingkat yang sama seperti sebelum kejadian," katanya.

Dryad Global, perusahaan intelijen maritim yang berbasis di London, juga melaporkan ledakan itu, dan mengatakan bahwa ledakan itu menghantam kapal ketika "melakukan kegiatan di pelabuhan tanker utama di pelabuhan perusahaan Arab Saudi, Aramco di Jeddah".

Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan pihaknya mengetahui ada ledakan dan memperingatkan kapal-kapal di daerah tersebut agar "ekstra hati-hati". [my/ka]

XS
SM
MD
LG