Sebuah ledakan di wilayah Suriah timur pada Rabu (8/3) menewaskan sedikitnya tiga orang, demikian menurut berbagai laporan. Sebuah kelompok pemantau perang mengatakan ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh serangan pesawat tak berawak yang menarget kelompok milisi yang didukung Iran.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di daerah tersebut, dan laporan mengenai kejadian itu belum jelas. Kelompok pemantau perang yang berbasis di Inggris, Pemantau HAM Suriah, mengatakan empat orang tewas ketika serangan menghantam sebuah bangunan yang menampung milisi yang didukung Iran di provinsi Deir el-Zour. Kelompok pemantau tersebut mengatakan delapan orang terluka dalam serangan tersebut.
Kelompok aktivis lokal, Deir Ezzor 24, melaporkan bahwa bangunan itu digunakan sebagai pangkalan paramiliter Garda Revolusi Iran, sekutu utama Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Meski demikian media pemerintah Suriah, mengklaim bahwa ranjau yang "ditinggalkan oleh teroris" istilah yang sering digunakan oleh pemerintah untuk pasukan oposisi yang memerangi pihak Assad - diledakkan di daerah tersebut, menewaskan tiga orang dan melukai tujuh lainnya. Laporan media pemerintah menunjukkan foto-foto sebuah bangunan dengan beberapa lantai yang runtuh dan menjadi puing-puing, serta sebuah truk yang hancur.
Perang saudara Suriah telah berlangsung selama 12 tahun telah menewaskan sedikitnya 300.000 orang dan menelantarkan separuh dari 23 juta penduduk negara itu.
Kelompok militan ISIS pernah bermarkas di sebagian besar wilayah timur laut Suriah sebagai bagian dari apa yang mereka sebut sebagai kekhalifahan. Saat ini, beberapa kelompok, termasuk pasukan pimpinan Kurdi yang didukung AS serta pasukan pemerintah Suriah dengan sekutunya, Rusia dan Iran, menguasai daerah tersebut. Namun, sel tidur ISIS masih melakukan serangan-serangan mematikan di wilayah itu. [my/lt]
Forum