Pasukan militer gabungan dari Nigeria, Niger dan Kamerun pada Minggu (17/4) mengatakan telah menewaskan lebih dari 100 pemberontak Islamis, termasuk 10 komandan, dalam beberapa pekan belakangan. Perkembangan itu terjadi ketika militer meningkatkan serangan darat dan udara di kawasan Danau Chad.
Para pejuang Boko Haram dan kelompok sempalannya, ISIS Provinsi Afrika Barat (ISWAP), selama lebih dari sepuluh tahun telah melawan militer Nigeria dalam konflik yang ikut melibatkan negara-negara tetangganya.
Juru bicara Satgas Gabungan Multinasional, Kolonel Muhammad Dole, mengatakan para tentara telah masuk ke dalam kantong-kantong yang dikontrol oleh para pemberontak di wilayah Danau Chad. Mereka mengatakan telah menemukan sejumlah senjata, makanan dan obat-obatan ilegal.
"Selama periode operasi ini, lebih dari 100 teroris telah dinetralisir, termasuk lebih dari 10 komandan tinggi ... menyusul serangan udara mematikan yang dilakukan berdasarkan informasi intelijen di kepulauan Danau Chad oleh satgas udara gabungan," ujar Dole.
Dole tidak menjelaskan periode yang termasuk ke dalam operasi itu ataupun jumlah tentara yang tewas, tapi mengatakan 18 tentara cedera akibat bom rakitan yang ditanam oleh para pemberontak. [vm/pp]