Pihak berwenang Lebanon menyatakan telah menangkap seorang ulama Sunni garis kerasa yang terkemuka dan diburu, terkait serangkaian serangan terhadap militer negara itu.
Menurut para pejabat, Sheikh Ahmed al-Assir ditangkap hari Sabtu (15/8) di bandara Beirut. Ditambahkan, ia menggunakan paspor palsu dan tampaknya telah menjalani operasi untuk mengubah penampilannya.
Al-Assir dalam pelarian sejak 2013, setelah militer Lebanon menyerbu kompleks tempat tinggalnya di Sidon, kota pelabuhan di bagian selatan. Sedikitnya 18 tentara Lebanon tewas dalam insiden itu.
Al-Assir turut memicu ketegangan sektarian antara Muslim Sunni dan Syiah di Lebanon dan merupakan penentang keras Hizbullah. Ia menuduh pemerintah Lebanon bekerjasama dengan kelompok-kelompok Syiah bersenjata, yang berjuang mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara di Suriah.
Pemerintah Lebanon menuduh al-Assir antara lain membentuk sebuah kelompok bersenjata ilegal. Beberapa serangan bom bunuh diri baru-baru ini diduga dilakukan oleh para pengikutnya.