Tautan-tautan Akses

Lawatan Pertama ke Luar Negeri, Biden Menuju Inggris dan Uni Eropa


Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden melambaikan tangan di atas Air Force One setibanya di RAF Mildenhall, Inggris, menjelang KTT G7 di Cornwall, Rabu 9 Juni 2021. (Joe Giddens/Pool via AP)
Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden melambaikan tangan di atas Air Force One setibanya di RAF Mildenhall, Inggris, menjelang KTT G7 di Cornwall, Rabu 9 Juni 2021. (Joe Giddens/Pool via AP)

Presiden Amerika Joe Biden menuju ke Inggris dan Eropa dalam lawatannya pertamanya sejak menjabat. Lawatan ini mengirimkan sinyal bahwa pemerintahannya menghargai hubungan trans-Atlantik yang erat selagi menangani berbagai tantangan seperti pandemi COVID-19, perubahan iklim dan ancaman dari China dan Rusia.

Pada hari Senin (7/6), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengunjungi Gedung Putih, di mana dia mengatakan Presiden Joe Biden akan disambut di Eropa dengan tangan terbuka.

“Tidak ada negara kuat lain yang memiliki begitu banyak teman dan sekutu seperti yang dimiliki Amerika Serikat di NATO. Jadi saya berharap dapat menyambut kedatangan Presiden Biden di Brussels,” kata Jens Stoltenberg.

Gedung Putih mengatakan Biden ingin bekerja sama dengan sekutu-sekutu demokratis Amerika di Inggris dan Eropa untuk menghadapi tantangan seperti ancaman dan persaingan tidak sehat dari Rusia dan China, seperti disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional Jake Sulivan.

“Pada KTT Amerika-Uni Eropa, presiden dan para pemimpin Uni Eropa akan fokus pada penyelarasan pendekatan kami terhadap perdagangan dan teknologi sehingga negara-negara demokrasi dan bukan yang lain, bukan China atau otokrasi lainnya, yang menetapkan aturan untuk perdagangan dan teknologi untuk abad ke-21,” jelasnya.

Namun pakar kebijakan luar negeri Brian Katulis dari Center for American Progress (sebuah pusat kajian kebijakan publik di Washington, D.C.) mengatakan bahwa mengenai China, kepentingan Amerika mungkin tidak sejalan dengan kepentingan sekutu-sekutunya di Eropa.

“Negara-negara di Eropa melihat kebangkitan China dan pertumbuhan ekonominya, mengamati teknologinya dan apa yang ditawarkannya, dan mencari cara untuk mempertahankan hubungan dengan Amerika Serikat tetapi juga membangun hubungan dengan China. Jadi, negara-negara seperti Jerman saya kira akan terus membatasi diri dan, sampai batas tertentu, tidak sepenuhnya sepaham dengan Amerika Serikat.”

Katulis mengatakan Biden akan berusaha menyoroti nilai-nilai bersama yang dimiliki Amerika Serikat dan Eropa, dan yang tidak dimiliki dengan Rusia dan China.

Pembicaraan pertama Biden akan dilakukan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, tuan rumah KTT G-7. Dia kemudian akan menuju Brussels untuk menghadiri KTT Uni Eropa dan NATO, yang mengarah ke pembicaraan minggu depan di Jenewa dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia telah berjanji untuk menekan China dan Rusia terkait pelanggaran hak asasi manusia.

Mark Simakovsky, analis di Atlantic Council, sebuah lembaga di Washington, DC, yang mempromosikan hubungan baik antara Amerika dan Eropa (trans-Atlantik), mengatakan, “Jadi (Presiden Joe) Biden dan pemerintah ingin menunjukkan bahwa Amerika telah kembali, dan bahwa kita dapat bersama-sama membangun kembali untuk menghadapi beberapa tantangan paling signifikan yang kita hadapi secara global, seperti perubahan iklim, tanggapan terhadap COVID, penanganan persaingan pengaruh dengan Rusia dan China. Jadi pemerintahan ini, saya pikir, menyadari perlunya sekutu.”

Simakovsky dan para ahli lainnya mengatakan Amerika sekarang memasuki fase baru pada COVID-19, di mana negara ini mulai mengalihkan perhatiannya untuk membantu seluruh dunia keluar dari pandemi mematikan dengan berbagi vaksin yang menyelamatkan jiwa. [lt/em]

XS
SM
MD
LG