Pasukan militer yang didukung Amerika di Suriah akan melancarkan serangan dalam beberapa hari lagi untuk merebut ibukota de-facto ISIS, Raqqa, menurut juru bicara kelompok milisi Kurdi Suriah YPG.
“Pasukan tersebut telah mencapai pinggir kota itu dan operasi besar-besaran akan mulai... dalam beberapa hari mendatang,” kata juru bicara YPG, Nouri Mahmoud, Sabtu (3/6).
Mahmoud mengukuhkan hari Sabtu (3/6) ucapan para pejabat militer Amerika yang mengatakan bahwa Pasukan Demokratis Suriah (SDF), hari Kamis (1/6) telah maju hingga jarak tiga kilometer dari Raqqa dan tindakan untuk merebutnya “dapat mulai dalam beberapa hari lagi.”
Ketika berbicara di Baghdad, juru bicara koalisi kontra-ISIS yang dipimpin Amerika, Kolonel Ryan Dillon, mengatakan kepada para wartawan bahwa SDF “sedang bersiap-siap di sekeliling Raqqa,” setelah berhasil merebut wilayah yang besar dari ISIS di Suriah pekan lalu.
"Pasukan tersebut sudah berada pada jarak tiga kilometer dari Raqqa di sisi utara dan timur, sekitar 10 kilometer dari arah barat kota itu," kata Dillon.
“Pertempuran merebut kota itu dapat mulai dalam beberapa hari mendatang,” kata seorang pejabat militer Amerika secara terpisah kepada VOA dengan syarat namanya tidak disebut. “Pengepungan Raqqa sudah hampir rampung.”
Militer Amerika telah menyalurkan senjata dan kendaraan kepada Laskar Kurdi Suriah sebagai persiapan untuk pertempuran Raqqa. Tindakan tersebut, yang dikukuhkan sebelumnya pekan ini, membuat Amerika berselisih dengan sekutunya dalam NATO, Turki, yang menganggap milisi Kurdi Suriah organisasi teroris yang beraffliasi dengan PKK, Partai Pekerja Kurdistan yang terlarang, kelompok teror yang telah berperang melawan negara Turki selama bertahun-tahun. [gp]