Tautan-tautan Akses

Larangan Bawa Laptop ke Kabin, Emirates akan Pinjamkan Laptop


Maskapai 'Emirates' mungkin akan meminjamkan laptop kepada penumpang untuk mengatasi dampak larangan AS (foto: ilustrasi).
Maskapai 'Emirates' mungkin akan meminjamkan laptop kepada penumpang untuk mengatasi dampak larangan AS (foto: ilustrasi).

Perusahaan penerbangan Emirates mungkin akan meminjamkan laptop kepada penumpang untuk mengatasi dampak larangan Amerika terhadap penggunaan alat-alat elektronik dalam kabin pesawat.

Maskapai penerbangan yang berpusat di Dubai tersebut mungkin mencoba cara "kreatif" untuk mengatasi larangan itu jika terus diberlakukan dalam jangka panjang, ujar Presiden Emirates Tim Clark dalam wawancara dengan Bloomberg TV. Cara itu bisa mencakup penyediaan laptop yang disetujui pemerintah Amerika dan "bisa digunakan dalam penerbangan.”

Rute ke Amerika juga mungkin berisiko jika penumpang memilih maskapai saingan. Jika permintaan pelanggan berkurang akibat "langkah apa pun yang diambil pemerintah Amerika, kita harus menyesuaikan diri, itulah bisnis yang baik," ujar Clark.

Berdasar aturan yang mulai berlaku hari Sabtu (25/3), Amerika melarang wisatawan dalam penerbangan dari 10 bandara di Timur Tengah, termasuk Dubai, membawa barang elektronik besar ke kabin. Inggris mengikuti sebagian larangan itu, tetapi tidak menarget maskapai dari Teluk Persia. Larangan itu menjadi pukulan tambahan bagi maskapai seperti Emirates, Etihad Airways dan Qatar Airways setelah Presiden Donald Trump awal tahun ini melarang warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim datang ke Amerika.

Clark mengecam larangan membawa laptop ke kabin bagi penerbangan dari bandara tertentu. Menurutnya, jika laptop berisiko digunakan untuk kegiatan teroris, maka larangan "harus diberlakukan bagi seluruh industri penerbangan." [ka/ii]

XS
SM
MD
LG