Dokumen yang dirilis hari Jumat (3/5) dan diperlihatkan kepada para wartawan, menyatakan dengan jelas bahwa peledak bom, Tamerlan Tsarnaev ditembak oleh polisi, terlindas dan terseret oleh kendaraan.
Laporan tersebut mengukuhkan bahwa polisi wilayah Boston pada tanggal 19 April mengejar Tamerlan Tsarnaev (26 tahun) dan adik laki-lakinya, Dzhokar (19 tahun) karena mencuri mobil. Pihak berwenang mengatakan Tamerlan terluka parah saat terkena tembakan dan Dzhokar menabraknya saat berupaya melarikan diri dan meninggalkan tempat kejadian dengan mobil curian.
Tamerlan Tsarnaev tewas, empat hari setelah pemboman di marathon Boston yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 260 orang. Adik laki-lakinya, Dzhokar berada dalam tahanan polisi, dengan tuduhan menggunakan senjata pemusnah massal.
Polisi mengatakan, keduanya juga membunuh seorang polisi yang bertugas di daerah itu, sesaat sebelum Tamerlan Tsarnaev terbunuh.
Sementara itu, Katherine Russell, janda Tamerlan Tsarnaev, saat ini berada dalam pemgamatan polisi, menyusul ditemukannya DNA perempuan di sebuah panci presto yang digunakan untuk membuat bom yang diledakkan itu.
Polisi juga dilaporkan memusatkan pemeriksaan pada Russell, setelah menemukan majalah al-Qaida, Inspire dan bahan-bahan Islam radikal lain di komputernya.
Pejabat-pejabat mengatakan, kakak-beradik Tsarnaev sebenarnya berencana melakukan serangan pada tanggal 4 Juli, hari kemerdekaan Amerika, dan mempertimbangkan untuk melakukan bom bunuh diri.
Dzhokhar melaporkan kepada FBI bahwa kakaknya mengganti rencana pemboman itu menjadi tanggal 15 April, karena mereka berhasil menyelesaikan pembuatan bom itu lebih cepat.
Laporan tersebut mengukuhkan bahwa polisi wilayah Boston pada tanggal 19 April mengejar Tamerlan Tsarnaev (26 tahun) dan adik laki-lakinya, Dzhokar (19 tahun) karena mencuri mobil. Pihak berwenang mengatakan Tamerlan terluka parah saat terkena tembakan dan Dzhokar menabraknya saat berupaya melarikan diri dan meninggalkan tempat kejadian dengan mobil curian.
Tamerlan Tsarnaev tewas, empat hari setelah pemboman di marathon Boston yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 260 orang. Adik laki-lakinya, Dzhokar berada dalam tahanan polisi, dengan tuduhan menggunakan senjata pemusnah massal.
Polisi mengatakan, keduanya juga membunuh seorang polisi yang bertugas di daerah itu, sesaat sebelum Tamerlan Tsarnaev terbunuh.
Sementara itu, Katherine Russell, janda Tamerlan Tsarnaev, saat ini berada dalam pemgamatan polisi, menyusul ditemukannya DNA perempuan di sebuah panci presto yang digunakan untuk membuat bom yang diledakkan itu.
Polisi juga dilaporkan memusatkan pemeriksaan pada Russell, setelah menemukan majalah al-Qaida, Inspire dan bahan-bahan Islam radikal lain di komputernya.
Pejabat-pejabat mengatakan, kakak-beradik Tsarnaev sebenarnya berencana melakukan serangan pada tanggal 4 Juli, hari kemerdekaan Amerika, dan mempertimbangkan untuk melakukan bom bunuh diri.
Dzhokhar melaporkan kepada FBI bahwa kakaknya mengganti rencana pemboman itu menjadi tanggal 15 April, karena mereka berhasil menyelesaikan pembuatan bom itu lebih cepat.