Tautan-tautan Akses

Laporan: CIA Yakin Rusia Bantu Trump Menangkan Gedung Putih


Presiden Barack Obama saat menyampaikan sambutan pada KTT Cybersecurity dan Perlindungan Konsumen di Stanford University, Palo Alto, California (Foto: dok)..
Presiden Barack Obama saat menyampaikan sambutan pada KTT Cybersecurity dan Perlindungan Konsumen di Stanford University, Palo Alto, California (Foto: dok)..

Times melaporkan Rusia meretas komputer-komputer baik milik Komisi Nasional Partai Republik (RNC) maupun miliki Komisi Nasional Partai Demokrat (DNC), namun hanya merilis materi-materi yang merusak dari DNC.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah memerintahkan komunitas intelijen melangsungkan pengkajian penuh aktivitas-aktivitas terkait peretasan yang ditujukan untuk mengacaukan pemilu presiden Amerika Serikat 2016.

Setelah pengumuman hari Jumat (10/12) tersebut, dua surat kabar terkemuka Amerika Serikat, The New York Times dan The Washington Post, melaporkan bahwa Rusia mencampuri pemilu presiden AS untuk membantu Trump meraih kemenangan di TPS-TPS.

Times melaporkan Rusia meretas komputer-komputer baik milik Komisi Nasional Partai Republik (RNC) maupun miliki Komisi Nasional Partai Demokrat (DNC), namun hanya merilis materi-materi yang merusak dari DNC. Times mengatakan badan-badan intelijen telah menyimpulkan Rusia membocorkan dokumen-dukemen milik Partai Demokrat ke WikiLeaks.

Seorang pejabat senior pemerintahan Obama yang dirahasiakan namanya berbicara mengenai keterlibatan Rusia itu kepada Times. Katanya, ”Kami sekarang sangat yakin mereka (Rusia) meretas DNC dan RNC, dan tampaknya tidak merilis satu dokumen pun dari RNC.”

Times melaporkan orang-orang yang menurut para pejabat intelijen Amerika Serikat bertanggung jawab atas serangan cyber itu telah diidentifikasi, namun belum ada satupun yang dijatuhi hukuman.

Washington Post melaporkan, CIA yakin Rusia mengintervensi pemilu untuk membantu Trump menang di TPS-TPS. Dalam sebuah laporan yang diunggah di situs surat kabar itu, Jumat sore (9/12), Washington Post mengutip seorang pejabat yang dirahasiakan namanya yang mengatakan, tujuan campur tangan itu adalah “untuk mendukung salah satu kandidat, untuk membantu Trump menang." [ab]

XS
SM
MD
LG