Penjaga pantai Korea Selatan mengatakan seorang penyelam tewas dalam upaya membuat lubang di lambung kapal feri yang tenggelam untuk mencari mayat korban lagi.
Para pejabat mengatakan penyelam itu ditarik dari air hari Jumat, tidak sadar diri dan darah mengucur dari wajahnya. Dia meninggal kemudian di rumah sakit. Penyebab kematian tidak diberikan.
Dia adalah penyelam kedua yang tewas dalam operasi untuk mengangkat ratusan mayat dari feri itu.
Feri Sewol seberat 6.800 ton itu terbalik dan tenggelam pada tanggal 16 April. Di antara penumpang termasuk 325 siswa dari SMA yang sama dalam kunjungan lapangan ke pulau Jeju, Korea Selatan barat daya.
Sejauh ini, 288 mayat telah ditemukan, 16 lainnya masih hilang.
Sekitar 172 orang, termasuk 22 dari 29 awak kapal selamat. Kapten kapal dan tiga anggota awak telah didakwa melakukan pembunuhan.
Bencana tersebut mengejutkan dan membuat marah Korea Selatan. Kecaman diarahkan pada awak kapal karena meninggalkan kapal yang penuh sesak sebelum evakuasi sepenuhnya berlangsung.
Para pejabat mengatakan penyelam itu ditarik dari air hari Jumat, tidak sadar diri dan darah mengucur dari wajahnya. Dia meninggal kemudian di rumah sakit. Penyebab kematian tidak diberikan.
Dia adalah penyelam kedua yang tewas dalam operasi untuk mengangkat ratusan mayat dari feri itu.
Feri Sewol seberat 6.800 ton itu terbalik dan tenggelam pada tanggal 16 April. Di antara penumpang termasuk 325 siswa dari SMA yang sama dalam kunjungan lapangan ke pulau Jeju, Korea Selatan barat daya.
Sejauh ini, 288 mayat telah ditemukan, 16 lainnya masih hilang.
Sekitar 172 orang, termasuk 22 dari 29 awak kapal selamat. Kapten kapal dan tiga anggota awak telah didakwa melakukan pembunuhan.
Bencana tersebut mengejutkan dan membuat marah Korea Selatan. Kecaman diarahkan pada awak kapal karena meninggalkan kapal yang penuh sesak sebelum evakuasi sepenuhnya berlangsung.