Rakyat Kurdi Irak sedang memberi suara dalam referendum kemerdekaan yang diperkirakan kalangan luas akan disetujui, sekalipun menghadapi tentangan dari pemerintah di Baghdad serta negara-negara tetangga dan Amerika Serikat.
Presiden daerah Kurdi yang semi-otonom di Irak timur laut itu, Masoud Barzani, telah mendesak lima juta orang yang terdaftar memberi suara, agar memberi suara mereka hari Senin (25/9) dengan damai.
Hari Minggu di Irbil ia mengatakan “kemerdekaan akan memungkinkan kita untuk tidak mengulangi tragedy masa lampau. Kemitraan dengan Baghdad telah gagal dan kita tidak akan kembali kesana.”
Hasil resmi referendum itu diperkirakan akan keluar hari Selasa. “Hasil yang mendukung kemerdekaan tidak akan menimbulkan proklamasi kemerdekaan, tetapi merupakan langkah pertama dalam perundingan pemisahan. [gp]