Presiden Kuba mengatakan pulau itu menghadapi krisis energi karena kelangkaan bahan bakar diesel yang parah, yang menurutnya disebabkan oleh sanksi-sanksi ekonomi yang diberlakukan Amerika.
Presiden Miguel Diaz-Canel, Rabu (12/9) mengatakan di televisi pemerintah bahwa “distribusi produk-produk” akan terhambat karena pengurangan transportasi dan energi listrik. Tetapi ia mengatakan Kuba tidak sedang menghadapi “periode khusus,” mengacu pada krisis ekonomi di negara komunis itu yang dialami sewaktu Uni Soviet runtuh. Diaz-Canel mengatakan sebuah kapal pemasok dijadwalkan tiba hari Sabtu dengan membawa bahan bakar diesel.
Presiden mengatakan kelangkaan bahan bakar itu disebabkan oleh meningkatnya sanksi-sanksi yang diberlakukan pemerintahan Trump, yang sedang berupaya menekan Havana agar berpaling dari Venezuela, sekutu dan pelindung utamanya.
Menteri Ekonomi Alejandro Gil mengatakan sebagian industri yang dikelola negara akan menghentikan produksi karena kelangkaan bahan bakar itu. [uh/ab]