Jose Daniel Ferrer, salah satu tahanan politik paling terkemuka di Kuba dan pemimpin Persatuan Patriotik Kuba, dibebaskan pada hari Kamis (16/1) setelah dipenjara selama 3,5 tahun.
“Saya baik-baik saja, dikelilingi oleh keluarga dan teman-teman,” katanya kepada Associated Press melalui telepon. Ferrer, 54, adalah direktur Persatuan Patriotik Kuba. “Saya akan melanjutkan perjuangan tanpa kekerasan untuk kebebasan dan demokrasi.”
Pembebasan Ferrer dijamin oleh kesepakatan antara Kuba, Vatikan, dan pemerintahan Biden.
Pada Selasa (14/1), Gedung Putih mengumumkan akan mencabut penetapan AS terhadap Kuba sebagai negara sponsor terorisme. Langkah tersebut dirancang untuk mempercepat kesepakatan yang ditengahi Vatikan untuk membebaskan para tahanan politik di Kuba.
Havana mengatakan kepada Paus Fransiskus bahwa mereka akan membebaskan 553 narapidana secara bertahap. Havana menambahkan bahwa isyarat itu tidak ada hubungannya dengan pengumuman AS.
Pembebasan itu dimulai pada hari Rabu (15/1), dan sejauh ini lebih dari 30 orang telah dibebaskan, menurut kelompok-kelompok sipil Kuba.
Pencabutan status Kuba sebagai negara sponsor terorisme dapat dibatalkan oleh pemerintahan Trump yang akan datang. Senator Marco Rubio, yang dipilih Trump untuk memimpin Departemen Luar Negeri AS, adalah pendukung sanksi terhadap Kuba. Keluarga Rubio adalah orang Kuba, tetapi mereka meninggalkan negara itu sebelum revolusi komunis berlangsung. [ab/jm]
Sejumlah informasi dalam laporan ini berasal dari The Associated Press dan Reuters.
Forum