Kuba, Rabu (14/11), mengatakan pihaknya mengakhiri program pengiriman ribuan dokter pemerintah ke kawasan terpencil di Brazil dan sebagai gantinya menerima dana yang sangat dibutuhkan.
Pengakhiran program “Mas Medicos,” menunjukkan kemunduran tajam hubungan antara Kuba dan Brazil, setelah terpilihnya Jair Bolsonaro yang ekstrem kanan. Dia akan mulai memangku jabatan pada 1 Januari.
Kuba membuat pengumuman itu setelah Bolsonaro mengatakan program yang diawasi oleh WHO itu hanya bisa dilanjutkan apabila para dokternya langsung menerima gaji dari Brazil, serta bisa membawa keluarga mereka selama penugasan mereka.
Pemerintah Kuba biasanya umumnya menahan semua gaji pegawai negeri yang bekerja di luar negeri sebagai bagian dari misi internasional negara sosialis itu. Para dokter biasanya dilarang membawa keluarga mereka sebagai langkah yang oleh para kritik dinilai mencegah para dokter berimigrasi.
“Mas Medicos” dimulai oleh Presiden Dilma Rousseff lima tahun yang lalu. Menurut Kuba, sekitar 20 ribu dokter mengobati jutaan pasien di daerah hutan tropis Amazon, serta daerah kumuh kota-kota besar.
Kuba mengoperasikan misi yang mirip di 67 negara lain, tetapi “Mas Medicos” merupakan yang terbesar dan paling penting, serta mengaitkan negara pulau yang kekurangan devisa itu dengan ekonomi Amerika Selatan yang terbesar. [jm]