Para pejabat Inggris, AS, Nigeria, dan negara lainnya minggu ini bertemu dalam konferensi tingkat tinggi untuk melawan korupsi di tingkat global.
Adanya kepentingan keuangan yang kuat di negara dimana hasil korupsi disimpan memunculkan keraguan akan keberhasilan KTT ini.
Apa yang membuat KTT ini berbeda adalah, negara-negara kaya yang bank-bank dan pasar real estatenya merupakan tempat menyembunyikan aset yang dicuri dari negara-negara miskin, telah mengaku bersalah dan berjanji untuk bekerjasama mengungkap dan menghukum korupsi di negara mereka sendiri.
"Yang penting ada tekad antar negara, bahwa negara-negara itu sedang menangani isu-isu korupsi secara transparan. Nigeria, yang sering dikecam karena korupsi, meminta uangnya kembali,” ujar David Cameron, PM Inggris.
"Nigeria menyerukan KTT ini untuk menciptakan infrastruktur anti-korupsi dan tindakan strategis yang akan mencakup pemantauan, pelacakan dan memudahkan pemulihan dana yang dicuri dan aset yang disembunyikan di dalam rekening rahasia di luar negeri,” ujar Muhammadu Buhari, Presiden Nigeria.
Tidak ada angka yang pasti berapa miliar, atau mungkin triliunan dolar uang yang dicuri itu, yang disembunyikan di tempat-tempat seperti Inggris dan Amerika.
Dengan begitu banyak uang yang disimpan di dalam sektor perbankan dan real estate, tampaknya sulit dihitung, apalagi pengembalian dana bahkan lebih tidak mungkin.
Korupsi memicu kerusuhan di seluruh dunia. Pemakzulan Presiden Brasil sebagian besar disebabkan oleh kemarahan atas korupsi yang meluas, ketika partainya masih berkuasa.
KTT anti-korupsi lain akan diadakan tahun depan di AS untuk membahas pengembalian aset yang dicuri. Harapannya adalah, tekad yang diungkapkan di Inggris ini akan diterjemahkan ke dalam tindakan yang pasti. [ps/ii]