Krisis politik Thailand berubah lagi menjadi tindak kekerasan pada Kamis (26/12), ketika polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet terhadap demonstran anti-pemerintah yang berusaha mengganggu persiapan pemilihan umum yang akan diadakan dalam waktu dekat.
Bentrokan mulai setelah demonstran tidak memperdulikan peringatan polisi dan menyerbu stadion olah raga di Bangkok dimana para pejabat sedang mendaftar calon-calon untuk pemilu 2 Februari.
Demonstran melemparkan batu kepada polisi, tetapi kemudian mundur dan persiapan pemilu diteruskan sebagaimana biasa. Tidak ada laporan mengenai korban cedera parah.
Para demonstran oposisi telah melancarkan protes selama berminggu-minggu dalam usaha untuk memaksa Perdana Menteri Yingluck Shinawatra turun dari jabatan. Yingluck telah mengumumkan pemilu dini dan membubarkan parlemen, tetapi tidak mau meletakkan jabatan.
Bentrokan mulai setelah demonstran tidak memperdulikan peringatan polisi dan menyerbu stadion olah raga di Bangkok dimana para pejabat sedang mendaftar calon-calon untuk pemilu 2 Februari.
Demonstran melemparkan batu kepada polisi, tetapi kemudian mundur dan persiapan pemilu diteruskan sebagaimana biasa. Tidak ada laporan mengenai korban cedera parah.
Para demonstran oposisi telah melancarkan protes selama berminggu-minggu dalam usaha untuk memaksa Perdana Menteri Yingluck Shinawatra turun dari jabatan. Yingluck telah mengumumkan pemilu dini dan membubarkan parlemen, tetapi tidak mau meletakkan jabatan.