Kremlin menyatakan meragukan bahwa Yulia Skripal telah mengeluarkan pernyataan atas kemauannya sendiri setelah ia pulih dari peracunan, yang menurut Inggris dilakukan oleh Rusia.
Skripal, yang bersama dengan ayahnya yang seorang mantan mata-mata diracun gas saraf, Rabu (23/5) menyatakan bahwa pemulihannya berlangsung “lambat dan menyakitkan” dan bahwa ia tidak memerlukan bantuan yang ditawarkan Kedutaan Besar Rusia.
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, Kamis (24/5) mengatakan, Kremlin tidak tahu apakah pernyataan itu dibuat Skripal di bawah tekanan atau dibuat atas kemauannya sendiri, di mana ia berada, atau apakah hak-haknya dihormati oleh pihak berwenang Inggris.
Rusia dengan keras menyangkal terlibat dalam peracunan pada 4 Maret lalu, dan menuding Inggris yang mengaturnya. Peskov menyebut peracunan terhadap Skripal dan ayahnya itu sebagai “provokasi internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.” [uh]