Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia berpacu melawan waktu Jumat (9/5) untuk menyelesaikan penghitungan suara dari pemilihan legislatif bulan lalu sebelum batas waktu tengah malam, di tengah kekhawatiran yang meningkat bahwa pengumuman hasil mungkin harus ditunda.
Hasil akhir ini diperkirakan akan mengukuhkan hasil penghitungan cepat yang menunjukkan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendapat suara tertinggi, meski kurang dari yang diharapkan.
Kekhawatiran meningkat Jumat bahwa para pejabat KPU tidak dapat menuntaskan tugas besar untuk menghitung suara sebelum tenggat yang ditentukan undang-undang. Jika hal itu terjadi menjelang tengah malam, para pejabat dan para anggota partai mengatakan mereka mungkin harus meminta presiden untuk memberikan perpanjangan waktu lewat peraturan pemerintah pengganti undang-undang.
KPU masih belum selesai menghitung suara dari tujuh provinsi pada Jumat tengah hari, sementara para saksi dari 12 partai yang berkompetisi melaporkan sejumlah besar dugaan pelanggaran, termasuk dugaan pembelian suara dan hasil palsu.
Seorang juru bicara KPU mengatakan hasil-hasil di beberapa provinsi tidak siap akibat sengketa-sengketa, sementara di tempat-tempat lain prosesnya memerlukan waktu lebih panjang daripada yang diharapkan.
Namun pejabat KPU senior, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, mengatakan ia "optimistis" penghitungan akan selesai tepat waktu.
"Masih ada beberapa isu yang harus diselesaikan di tujuh provinsi, namun kita sedang menyelesaikannya," ujarnya. (AFP)
Hasil akhir ini diperkirakan akan mengukuhkan hasil penghitungan cepat yang menunjukkan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendapat suara tertinggi, meski kurang dari yang diharapkan.
Kekhawatiran meningkat Jumat bahwa para pejabat KPU tidak dapat menuntaskan tugas besar untuk menghitung suara sebelum tenggat yang ditentukan undang-undang. Jika hal itu terjadi menjelang tengah malam, para pejabat dan para anggota partai mengatakan mereka mungkin harus meminta presiden untuk memberikan perpanjangan waktu lewat peraturan pemerintah pengganti undang-undang.
KPU masih belum selesai menghitung suara dari tujuh provinsi pada Jumat tengah hari, sementara para saksi dari 12 partai yang berkompetisi melaporkan sejumlah besar dugaan pelanggaran, termasuk dugaan pembelian suara dan hasil palsu.
Seorang juru bicara KPU mengatakan hasil-hasil di beberapa provinsi tidak siap akibat sengketa-sengketa, sementara di tempat-tempat lain prosesnya memerlukan waktu lebih panjang daripada yang diharapkan.
Namun pejabat KPU senior, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, mengatakan ia "optimistis" penghitungan akan selesai tepat waktu.
"Masih ada beberapa isu yang harus diselesaikan di tujuh provinsi, namun kita sedang menyelesaikannya," ujarnya. (AFP)
