Kota Portland di negara bagian Oregon sedang bersiap-siap menghadapi bentrokan kekerasan hari Sabtu ini antara kelompok sayap kanan dan saingannya, kelompok “anti-fasis”.
Kantor berita Associated Press melaporkan, ini adalah ketiga kalinya kelompok sayap kanan Patriot Prayer dan kelompok serupa lainnya akan melakukan aksi di Portland musim panas ini. Dua demonstrasi sebelumnya berakhir dengan perkelahian massal dan kerusuhan.
Joey Gibson, pemimpin Patriot Prayer mengatakan, para pendukungnya akan membawa senjata api tersembunyi dalam demonstrasi itu. Bis-bis carteran akan membawa para peserta dari kota Vancouver di negara bagian Washington ke pusat kota Portland. Gibson mengatakan pengawal-pengawal bersenjata akan diikutkan dalam bis-bis itu.
Tujuan demonstrasi adalah melanjutkan perdebatan tentang “batas-batas kebebasan menyatakan pendapat” dalam masa kini yang dipenuhi perpecahan politik antara kelompok liberal dan kelompok ekstrim kanan.
Patriot Prayer juga telah mengadakan rapat-rapat umum di beberapa kota Amerika lainnya di pantai barat, termasuk Berkeley, di negara bagian California.
Demonstrasi di Portland ini diadakan setelah seorang simpatisan Patriot Prayer dituduh menikam mati dua orang laki-laki yang membela dua orang perempuan kulit hitam, yang seorang menggunakan hijab, yang dilecehkan dalam kereta api tahun lalu.
Koalisi masyarakat setempat memperingatkan akan terjadinya kekerasan yang lebih gawat kalau para peserta demonstrasi itu membawa senjata. Mereka menyerukan kepada polisi dan pejabat kota supaya mengutuk apa yang disebutnya “aksi kekerasan rasis dan seksis yang dilakukan oleh anggota-anggota Patriot Prayer dan kelompok Proud Boys.”
Kelompok anti-fasis di kota itu telah mengatur diri secara online untuk menghadapi Patriot Prayer di jalan-jalan, kata Associated Press lagi. [ii]