Uang kayu atau angka yang tercetak di atas keping kayu dan mewakili sebuah nilai moneter, mulai digunakan pada 1931 ketika bank-bank di sebuah kota di negara bagian Washington kehabisan uang tunai di tengah Depresi Besar.
Untuk mempertahankan perekonomian di Kota Tenino agar tetap berjalan, otoritas kota mencetak uang di atas kayu. Saat ini, mereka menggunakan mesin yang sama dengan yang digunakan pada 1930-an untuk mencetak uang yang dibagikan kepada warga yang mengalami kesulitan ekonomi karena pandemi virus corona.
Pada suatu kesempatan di Kota Tenino di negara bagian Washington, Laurie Mahlenbrei berbelanja di supermarket setempat. Dia membeli saus salad keju, mentega, kalkun cincang, beberapa kaleng makanan anjing bebas biji-bijian, dan sikat gigi baru yang semuanya berharga $24,97. Untuk membayarnya, Laurie menyerahkan sepotong kayu bertanda $25 kepada kasir dan berjalan keluar dari supermarket itu dengan membawa barang-barang belanjaan dalam tas plastik
Itu adalah salah satu transaksi pertama yang melibatkan upaya di kota kecil Tenino, Washington, untuk membantu penduduk dan pedagang lokal agar bisa melewati dampak pandemi virus corona pada perekonomian setempat.
“Apa yang ingin dilakukan kota ini sebenarnya ingin memberikan sepuluh ribu dolar, tiga ratus dolar per keluarga yang memenuhi syarat untuk program itu," kata Loren Ackerman, Presiden Masyarakat Sejarah South Thurston.
"Jadi, saya mencetak 400 uang kayu bernilai masing-masing dua puluh lima dolar, dan ini akan diberikan kepada keluarga-keluarga itu dan mereka dapat membelanjakannya untuk membayar tagihan. Mereka dapat membeli bahan makanan, membeli bahan bakar, apa pun yang mereka perlakukan,” paparnya.
Puluhan tahun setelah menciptakan program serupa selama Depresi Besar, kota ini menggunakan dana dari simpanan daruratnya untuk diberikan kepada warga yang membutuhkan hingga sebesar $300 per bulan dalam mata uang kayu untuk dibelanjakan di kota itu.
Hampir setiap bisnis di Kota Tenino, mulai dari pom bensin dan bengkel mobil hingga restoran Meksiko Don Juan's Mexican Kitchen, menerima uang kayu itu.
Mata uang itu dibuat dengan ketebalan, ukuran dan fleksibilitas kartu indeks dan dicetak pada alat cetak era 1890-an yang sama yang pernah digunakan untuk mencetak mata uang selama masa Depresi dan surat kabar lokal. Uang kayu itu tidak dapat digunakan untuk membeli alkohol, tembakau, atau ganja.
Tempat-tempat usaha bisa menukarkan uang kayu itu dengan uang dolar yang sebenarnya di Balai Kota – atau menjualnya di tempat lain. Beberapa pedagang mengatakan mereka telah ditawari nilai jual tiga kali nilai nominal oleh kolektor uang dari berbagai penjuru Amerika.
“Kami menghadapi kemerosotan ekonomi yang cukup signifikan. Maka kami mencoba mengatasinya sendiri untuk memacu perekonomian dan menyuntikkan modal kembali ke bisnis lokal dan membantu warga yang terkena dampak pandemi," kata Wali Kota Tenino Wayne Fournier.
Tenino, dengan populasi 1.800, berjarak sekitar 25 menit dengan kendaraan bermotor ke arah selatan dari ibu kota negara bagian, Olympia. [lt/jm]